Analisa Saham ERAA, GGRM dan PGAS
Dalam riset hariannya, Kresna Sekuritas menyebut saham PWON, harganya saat ini sudah berada di area support. Indikator stochastic yang oversold, berpotensi mendorong rebound (pembalikan arah) PWON menguji resistance di posisi Rp 740 hingga Rp 755. Ingat, stop loss PWON apabila harga saham ini turun ke bawah support Rp 675 per saham.
Sementara saham ERAA memiliki resistance di rentang Rp 1.995-Rp 2.010 per saham, breakout level sampai dengan Rp 2.160-Rp 2.260. Kresna Sekuritas merekomendasikan stop loss jika saham ERAA turun ke bawah support di kisaran Rp 1.905-Rp 1.900.
Adapun saham GGRM memiliki indikator stochastic yang mulai beranjak dari area oversold, dan berpotensi mendorong saham ini rebound untuk menguji resistance Rp 76.000-Rp 77.050 per saham. Stop loss apabila GGRM turun ke bawah support Rp 74.000.
Sedangkan PGAS memiliki indikator stochastic yang oversold dan berpotensi membuat saham ini rebound. Titik resisten berada direntang Rp 2.130-Rp 2.240. Stop loss apabila turun ke bawah support Rp 2.020.
Kabar terkait PGAS adalah blok Corridor yang merupakan sebagai salah satu supplier gas perusahaan ini, kembali dikelola oleh ConocoPhillips untuk periode 2023-2026 yang kemudian akan dialihkan ke Pertamina. Tim riset Kresna Sekuritas berpendapat, perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Corridor dan bantuan proses transmisi operator kepada Pertamina merupakan sentimen positif bagi kepastian bisnis pasokan gas untuk segmen distribusi dan transmisi gas PGAS.
Komentar
Posting Komentar