(Baca juga: Memahami Technical Rebound)
"Ini merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I dengan nilai sebesar Rp2 triliun. Aksi korporasi ini sekaligus sebagai momen kembalinya WSBP memasuki pasar modal sejak IPO 2016 lalu," kata Direktur Keuangan WSBP Anton Y Nugroho, di Jakarta, Kamis.
Beberapa faktor pendorong dilakukannya penerbitan obligasi ialah pertama obligasi menjadi alternatif pendanaan lain dari perbankan yang selama ini digunakan oleh perusahaan. Kedua, sesuai dengan kebutuhan investasi jangka menengah-panjang perusahaan. Ketiga memiliki jatuh tempo yang lebih panjang.
Berdasarkan Fitch Rating, tercatat obligasi yang diterbitkan oleh WSBP mendapat peringkat BBB+ (Triple B Plus) atau termasuk ke dalam Investment Grade. Ini menunjukkan bahwa WSBP dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi utangnya, sehingga investor dapat berinvestasi dengan aman.
"Selain itu, jaminan obligasi WSBP berbentuk tanpa jaminan khusus (clean basis)," tuturnya.
Hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja perusahaaan 40% untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting dan 60% untuk investasi pembangunan pabrik salah satunya yang akan dibangun di daerah Kalimantan. Obligasi Berkelanjutan tahap selanjutnya yaitu Rp1,5 triliun akan dilakukan paling cepat pada triwulan III/2019.
Sebagai informasi, penerbitan obligasi berkelanjutan ini dapat terlaksana karena kerja sama dari para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, antara lain PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritss Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. (end/ba)
Komentar
Posting Komentar