google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo WIKA | Sepanjang Tahun 2019, WIKA Bidik Perolehan Kontrak Baru Senilai Rp 61,74 Triliun Langsung ke konten utama

WIKA | Sepanjang Tahun 2019, WIKA Bidik Perolehan Kontrak Baru Senilai Rp 61,74 Triliun

(Baca juga: Pola Akumulasi Saham)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, PT Wijaya Karya Tbk mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 61,74 triliun. Untuk mewujudkan target itu, emiten bersadi WIKA yang masuk anggota indeks Kompas100 ini, membidik sejumlah proyek besar, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Tahun lalu, emiten berkode saham WIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mampu membukukan pertumbuhan kontrak baru sebanyak 19,23% atau mencapai sekitar Rp 50,56 triliun. Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Mahendra Vijaya mengemukakan, sampai dengan Mei 2019, WIKA telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 13,4 triliun. "Dari proyek pemerintah sekitar Rp 5 triliun. Sisanya dari swasta dan luar negeri," kata dia kepada KONTAN, Minggu (23/6).

Mahendra menjelaskan, untuk proyek luar negeri, Wijaya Karya telah memperoleh kontrak sebesar Rp 600 miliar. Salah satu perolehan kontrak itu berupa proyek hunian bersubsidi di Aljazair.

Berdasarkan catatan KONTAN, Wijaya Karya mendapatkan kepercayaan untuk menangani proyek pembangunan 700 unit dan 1.000 unit hunian bersubsidi di Baraki dan El Harrach, Aljazair. Selain Baraki dan El Harrach, WIKA dipercaya membangun 1.250 unit logement di Ain Defla dan 1.250 unit logement di Khemis Miliana.

Dengan demikian, hingga akhir tahun ini, WIKA masih harus memperoleh sekitar Rp 48,34 triliun kontrak anyar. Manajemen Wijaya Karya sudah menyiapkan strategi agar target tersebut bisa terealisasi. Menurut Mahendra, untuk mencapai target itu, WIKA bakal fokus mengincar proyek di badan usaha milik negera dan pihak swasta.

Jika dibeberkan, dari total Rp 61,74 triliun target perolehan kontrak WIKA, memang mayoritas berasal dari proyek swasta yakni sebanyak 29,73%, porsi perolehan kontrak dari BUMN sebesar 29,62%, dan proyek investasi internal WIKA sebesar 24,17%.

Sementara itu, porsi proyek dari pemerintah hanya sebesar 16,48%. Untuk proyek infrastruktur, khususnya proyek jalan tol, Mahendra mengharapkan, pada kuartal II-2019 setidaknya Wijaya Karya bisa mengantongi kontrak senilai Rp 12 triliun.

"Selain itu, ada beberapa proyek investasi di sektor energi dan ketahanan energi yang juga bakal berkontribusi terhadap kontrak WIKA sekitar Rp 15 triliun di kuartal II-2019," ungkap Mahendra.

Adapun sepanjang tahun lalu, WIKA membukukan kontrak baru sebesar Rp 50,56 triliun. Beberapa segmen berkontribusi terhadap perolehan kontrak WIKA yakni infrastruktur dan gedung sebesar Rp 41,15 triliun, diikuti segmen industri sebesar Rp 6,46 triliun dan energi dan industrial plant sebesar Rp 1,79 triliun. Sedangkan kontrak baru di segmen properti mencapai Rp 1,17 triliun.

Tahun ini, WIKA membidik pendapatan bisa mencapai sekitar Rp 42 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 31,15 triliun. Sampai kuartal I 2019, WIKA telah memperoleh pendapatan sebesar Rp 6,5 triliun, atau hanya naik 4% daripada periode yang sama tahun lalu. Tapi laba bersih emiten ini melonjak menjadi Rp 341,34 miliar di kuartal I-2019. Padahal di kuartal I-2018, laba bersih WIKA mencapai Rp 171,22 miliar.

Untuk melancarkan rencana bisnis di sepanjang tahun ini, manajemen WIKA telah menyiapkan belanja modal senilai Rp 16,64 triliun. Selain untuk mendukung ekspansi bisnis di luar negeri, alokasi dana belanja modal tersebut diperuntukan bagi penambahan aset tetap, penyertaan modal, serta pengembangan usaha di bidang properti gedung, infrastruktur dan energi dan industrial plant.

Komentar

Posting Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...