google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo TCPI | Bagi Dividen, Transcoal Pacific Akan Tetap Ekspansi Langsung ke konten utama

TCPI | Bagi Dividen, Transcoal Pacific Akan Tetap Ekspansi


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) yakin bisa membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun ini. Di tahun sebelumnya, perusahaan ini berhasil mengerek laba bersih 151% menjadi Rp 265,61 miliar. Perusahaan ini memutuskan membagi 30% laba sebagai dividen, setara Rp 15,5 per saham.

Direktur Utama TCPI Dirc Richard Talumewo mengatakan, dividen tersebut akan dibagikan pada tanggal 19 Juli 2019. "Sisa laba bersih akan digunakan untuk tambahan modal," ujar dia.

Tahun ini, TCPI menganggarkan belanja modal Rp 700 miliar-Rp 800 miliar. Dana tersebut 75% dari perbankan dan sisanya kas internal.

Dana tersebut diharapkan bisa meningkatkan kapasitas volume produksi batubara dan pengangkutan batubara serta produk lain dari nikel dan crude palm oil (CPO). "Volume pengangkutan tahun 2019 kami prediksi tumbuh 25% menjadi 51 juta ton," ujar Richard, Rabu (19/6).

Tahun lalu, total pengangkutan 41,53 juta ton. Mayoritas pengangkutan masih untuk produk batubara sebesar 74%, sisanya 26% untuk produk nikel, minyak dan CPO. Dana belanja modal TCPI juga akan digunakan untuk menambah alat produksi dua mother vessel, satu floating crane, dua pusher tug, satu tug dan satu barge.

Hingga saat ini, TCPI telah mengantongi kontrak baru dari PT Anugrah Sukses Mining dalam penyediaan mother vessel dengan nilai kontrak US$ 40,7 juta selama lima tahun. Kontrak dengan PT Petromine Energy Trading senilai Rp 6,5 miliar untuk jasa pengangkutan BBM selama setahun dan kontrak baru dengan PT Kaltim Prima Coal untuk penyedia jasa floating crane US$ 24,4 juta selama tiga tahun.

Richard berharap, tahun ini laba bersih naik 50%–75% dan pendapatan melonjak 56% menjadi Rp 3,6 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...