(Baca juga: Indikator ADX)
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Chief Financial Officer PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Nicholas J Whittle di Jakarta, kemarin.
"Restrukturisasi ini dilakukan guna mendukung strategi perseroan yang akan mendekatkan bisnis di hulu dengan anak-anak perusahaan yang bermain di hilir. Kami terus melakukan konsolidasi sampai ada kedekatan antara hulu dan hilir," tambah dia.
Adapun transaksi restrukturisasi pinjaman antarperusahaan yang melibatkan SSMS dan afiliasi Perseroan, yakni PT Citra Borneo Indah, PT Kalimantan Sawit Abadi, PT Mitra Mendawai Sejati, PT Tanjung Sawit Abadi, PT Sawit Multi Utama, PT Menteng Kencana Mas, PT Mitra Pratama Putra dan PT Surya Borneo Industri telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar perseroan.
Lebih lanjut Whittle menyatakan bahwa, pihaknya sebagai pemain di hulu akan lebih terkonsentrasi pada produksi minyak berkelanjutan (renewable energy). "Pada industri kelapa sawit ini, sebenarnya ada dua arah bisnis, yakni pertama minyak komoditas yang utama adalah biodiesel. Pemerintah akan memanfaatkan sawit menjadi bahan bakar. Arah bisnis lainnya adalah minyak berkelanjutan," tegasnya.
Ia juga bilang, pada tahun ini kondisi pasar CPO akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun di 2019 ini masihbakan ada tantangan akibat ketidakpastian global, terutama isu biodisel di Uni Eropa, tarif impor di India dan perang dagang AS-China.
Meski demikian, secara umum kondisi pasar CPO di Kuartal I-2019 masih serupa dengan situasi di 2018. "Pada 2018 terjadi penurunan harga yang drastis atau bisa dibilang sudah anjlok. Mungkin di 2019 ini ada recovery sedikit di harga CPO, tetapi masih tetap ada tantangan," imbuh Whittle.
Di kuartal pertama tahun ini, SSMS sudah merasakan sedikit kenaikan penjualan CPO, namun dari sisi volume masih serupa dengan kondisi pada periode sama tahun lalu. "Volume penjualan ini lebih dipengaruhi cuaca di awal tahun. Kita mengetahui setiap di awal tahun tidak bagus, tapi di kuartal kedua akan kembali cukup baik," pungkas Whittle. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar