google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham CTRA | Ciputra Optimis di Semester II 2019 Langsung ke konten utama

Saham CTRA | Ciputra Optimis di Semester II 2019


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek pasar properti yang sempat lesu dalam beberapa bulan terakhir agaknya bakal kembali bergairah setelah Lebaran atau pada semester kedua tahun ini. Banyak faktor yang turut mempengaruhi pasar, termasuk kepastian hukum dan politik terkait pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Memang, saat ini konsumen dan investor properti masih wait and see. Maklum, pada kuartal kedua ini fokus belanja masyarakat masih terkait kebutuhan lebaran dan alokasi biaya masuk sekolah.

Tengok saja, sepanjang semester I 2019, kinerja PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga belum beranjak signifikan. Namun, Direktur PT Ciputra Development Tbk, Harun Hajadi, mengharapkan penjualan properti bakal menanjak mulai semester kedua nanti. "Proyeksi kami dari awal tahun memang semester dua akan lebih tinggi. Apalagi di semester pertama ada momentum pemilu, puasa, juga ada pendaftaran anak sekolah," ungkap dia kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Manajemen Ciputra Development belum mau menyebutkan perolehan penjualan pemasaran atau marketing sales di sepanjang semester pertama tahun ini.

Namun, Harun mengharapkan pada semester kedua nanti, khususnya setelah Idul Fitri, penjualan properti mulai ramai. Bisnis properti akan semakin terdorong apabila pertumbuhan ekonomi nasional bisa stabil.

Berdasarkan catatan KONTAN, Ciputra Development memproyeksikan marketing sales di kuartal II-2019 setara atau bahkan lebih tinggi dibandingkan pencapaian pada kuartal I-2019.

Atas dasar itu, manajemen emiten ini masih tetap optimistis menjalani bisnis di sepanjang tahun 2019. Buktinya, perusahaan properti yang masuk indeks Kompas100 ini, berniat meluncurkan tiga proyek baru hingga akhir tahun nanti.

Tahun ini, CTRA sudah meluncurkan North West Park di Citraland Surabaya. Dari proyek tersebut, Ciputra Development meraup marketing sales senilai Rp 430 miliar.

Hingga kuartal I-2019, CTRA mencatatkan total marketing sales mencapai Rp 1,1 triliun. Angka ini setara 18% dari target marketing sales 2019 yang sebesar Rp 6,02 triliun.

Selain proyek North West Park, CTRA menggarap sejumlah proyek yang menjadi sumber recurring income atau pendapatan berulang. Misalnya proyek Mal Ciputra Grogol, Mal Ciputra Semarang, Mal Ciputra World Jakarta, Mal Ciputra World Surabaya, dan beberapa hotel dan gedung perkantoran, yang sedang mereka kembangkan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...