(Baca juga: Pengertian PEG Ratio)
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, secara teknikal, laju IHSG masih cenderung tertahan pada level Moving Average 5 hari (MA5), setelah berhasil terkonsolidasi di atas MA50. Indikator stochastic memberikan sinyal dead-cross dengan pelemahan yang mengantarkan momentum pada indikator RSI yang mulai menjenuh.
Dia menyebutkan, IHSG masih terus mencoba bertahan di atas 6.300 menuju target bearish trend hingga kisaran 6.400. "Sehingga, kami memproyeksikan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan hari ini dengan support-resistance di level 6.254-6.350," kata Lanjar, di Jakarta, Rabu (26/6).
Diamengatakan, pada perdagangan kemarin mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah, tercermin dari penurunan indeks Nikkei (-0,43 persen), Topix (-0,27 persen), Hang Seng (-1,15 persen) dan Shanghai (-1,04 persen). "Ketegangan geopolitik memanas, pekan ini. Investor terpantau mencari aset yang lebih aman (safe-haven)," ujarnya.
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup menguat sebesar 0,51 persen ke level 6.320. "Indeks sektor pertambangan melonjak hingga 5,12 persen. Langkah China meningkatkan cadangan batubara kualitas tinggi di musim panas menjadi katalis utama," ucap Lanjar.
Dengan demikian, jelas dia, di tengah perkiraan terjadinya penguatan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi sebelas saham berikut:
1. PT Bisi International Tbk (BISI)
2. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
4. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
5. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
6. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
7. PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS)
8. PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI)
9. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
10. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
11. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Komentar
Posting Komentar