google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BBNI dan BBCA | Kredit Sektor Konsumer Diprediksi Naik di Kuartal II Langsung ke konten utama

BBNI dan BBCA | Kredit Sektor Konsumer Diprediksi Naik di Kuartal II


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Ramadan dan Lebaran ikut mendorong pertumbuhan kredit konsumer, terutama kartu kredit, di sejumlah bank. Karena itu, kredit konsumsi secara keseluruhan diprediksi akan mengalami peningkatan pertumbuhan di kuartal II.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer di kisaran 10% untuk triwulan kedua. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal I 2019 yang hanya 8,5%.

General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno mengungkapkan, bulan puasa dan Lebaran memang tidak signifikan dalam mendongkrak semua bisnis konsumsi. Namun, dampaknya ke kartu kredit cukup besar. Itu terlihat dari volume sales yang mengalami kenaikan 16%.

Namun bulan puasa dan lebaran tidak berpengaruh ke penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Tanpa Agunan (BNI Fleksi) . "Walau begitu, kredit konsumsi diproyeksikan tetap tumbuh sekitar 10% yoy pada kuartal II," kata Donny pada KONTAN, Kamis (13/6).

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga merasakan pertumbuhan kredit, termasuk kredit konsumer, lebih kencang memasuki kuartal kedua hingga memasuki libur lebaran. BCA memperkirakan penyaluran kredit di triwulan kedua tumbuh sekitar 13%. Salah satu penopang pertumbuhan kredit itu adalah kredit konsumer.

Ancaman resesi

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, konsumer menjadi pendorong penyaluran kredit karena banyak orang melakukan persiapan persediaan menyambut lebaran. "Kuartal II pinjaman bagus, bisa tumbuh 13% yoy ditopang oleh konsumer dan modal kerja. Diharapkan ini terus berlanjut." ujarnya.

PT Bank Bukopin Tbk memperkirakan kredit konsumer, terutama kredit pensiun, akan tumbuh bagus di kuartal II terutama. Hingga akhir tahun, bank ini menargetkan seluruh lini kredit konsumsi tumbuh sekitar 10%.

Rivan A Purwantono, Direktur Konsumer Bank Bukopin mengatakan, terus berupaya untuk bisa mencapai target tersebut. Namun, penyaluran KPR di triwulan II, menurutnya, belum sesuai target. Penyebabnya, bank itu mulai mengubah fokus penyaluran KPR dari produk secondary ke proyek primary atau rumah baru. ""Namun kami yakin bisa mengejar target di akhir tahun." ujar dia.

Sementara pertumbuhan kredit konsumer PT Bank OCBC NISP Tbk belum bisa tumbuh sesuai dengan harapan perseroan. Bahkan, momentum lebaran juga tidak mampu mendongkrak pertumbuhannya.

Tahun ini, OCBC memang tidak terlalu agresif dalam membidik penyaluran kredit konsumer. "Per Mei rasanya kredit konsumer masih belum tumbuh. Target akhir tahun kami untuk kredit konsumsi relatif single digit." ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konsumer per April 2019 tercatat tumbuh 9% yoy menjadi Rp 1.544,1 triliun. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya, kenaikan itu bergerak stabil.

Pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) meningkat menjadi 13,8% yoy dari 13,2% di bulan sebelumnya. Namun pertumbuhan itu tidak mampu mengakselerasikan perlambatan pertumbuhan yang terjadi pada kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...