google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BBCA | BCA PERTAHANKAN BUNGA DEPOSITO Langsung ke konten utama

BBCA | BCA PERTAHANKAN BUNGA DEPOSITO


IQPlus, (11/06) - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengaku bahwa sejauh ini Perseroan tidak memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposito, meski ada tren pengetatan likuiditas di industri perbankan akibat kepastian ekonomi global, terutama Amerika Serikat.

"Bunga deposito kami tidak mengalami kenaikan, karena kami sedang melihat dan sedang menyikapi kondisi ekonomi sekarang. Kan banyak hal yang tidak menentu dari luar negeri, terutama dari Amerika. Situasi berubah-ubah," kata Direktur BCA, Santoso Liem di Jakarta, Senin.

Dia mengungkapkan, perubahan suku bunga deposito akan tergantung dari permintaan domesrik, meski saat ini ada tren kenaikan bunga di Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 3. "Sebenarnya pasca Pemilu kondisi ekonomi cukup positif. Sebetulnya, kita tinggal menantikan sektor ekonomi bergerak kembali. Kalau kami lihat, sampai sekarang tidak ada isu likuiditas di BCA," tegas Santoso.

Pada dasarnya, jelas Santoso, saat ini tidak ada tuntutan dari industri perbankan agar bank menaikkan suku bunga deposito, meski ada tren kenaikan bunga di tengah mengetatnya likuiditas. "Di industri tidak ada tuntutan kenaikan suku bunga yang terlalu besar. Karena, BI 7day Reverse Repo Rate juga tidak naik, bahkan kelihatannya kalau melihat sinyal dari Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati), kemungkinan kondisinya akan sedikit menurun," tuturnya.

Terkait ketidakpastian isu perang dagang dagang antara AS dan China, Santoso mengaku, Perseroan tidak akan merespons dengan mengubah proyeksi pertumbuhan kredit di Rencana Bisnis Bank (RBB) 2019. "Revisi RBB belum punya rencana. Mungkin revisinya itu lebih kepada beberapa strategic strategy, misalnya yang berhubungan dengan makro keuangan, tentang akuisisi dan lain-lain. Sejauh ini pertumbuhan kami stabil. Bagus," ujar Santoso. (end/bd)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d