(Baca juga: StopLoss dalam Saham)
Adapun sepanjang Mei 2019, emiten berkode saham ASII tersebut menjual 45.147 unit mobil, catatan tersebut lebih rendah 7,33% dibandingkan dengan catatan penjualan mobil pada tahun sebelumnya yakni 48.720 unit mobil.
Sementara itu, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan mobil ASII lebih rendah 4,98% dengan penjualan yang tercatat 47.516 unit.
Selain itu, penguasaan pasar atau market share pada Mei 2019 mengalami penurunan menjadi 54% dari bulan sebelumnya yang tercatat menguasai pasar penjualan mobil sebesar 57%.
Head of Investor Relation Astra International Tira Ardianti menjelaskan bahwa penjualan yang lebih rendah pada Mei 2019 dibandingkan dengan tahun lalu disebabkan oleh faktor libur Lebaran yang sebelumnya pada tahun lalu dampaknya terjadi pada Juni.
“Selain itu situasi politik di Mei 2019 saya rasa ada dampaknya. Kegiatan bisnis kan ikut terganggu dengan adanya demonstrasi hasil Pilpres yang lalu,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Dia menambahkan bahwa pada semester I/2019, banyak faktor yang mempengaruhi pasar otomotif dalam negeri.
Menurutnya, sepanjang periode tersebut daya beli masyarakat masih melemah dan tren penurunan harga komoditas yang juga turut berpengaruh terhadap pasar otomotif dalam negeri.
“Faktor tersebut turut berpengaruh selain situasi politik yang membuat orang dan perusahaan mengambil sikap wait and see dan belum berani belanja,” jelasnya.
Pada periode berikutnya, Tira mengungkapkan bahwa perseroan masih sulit untuk memprediksi kondisi pasar otomotif dalam negeri.
Pasalnya, makroekonomi global hingga saat ini masih menunjukkan ketidakpastian dan volatilitas harga komoditas juga masih menjadi perhatian perseroan yang perlu diwaspadai.
“Kami hanya bisa berharap situasinya membaik, tetapi kalaupun ada pertumbuhan, rasanya tidak akan jauh melampaui pertumbuhan gdp [gross domestic product] juga,” imbuhnya.
Selain itu, di tengah melemahnya segmen bisnis otomotif ASII, dia belum dapat memastikan segmen bisnis lainnnya yang dimiliki oleh Astra yang akan dijadikan tulang punggung dalam meningkatkan kinerja perseroan.
“Masih terlalu dini untuk saya sampaikan, karena situasinya dinamis, semua akan tergantung dengan daya beli konsumen dan tren harga komoditas,” pungkasnya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus