google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham UNVR | Tak Ada Lagi Pendapatan dari Blue Band, Unilever (UNVR) Andalkan Produk Baru Langsung ke konten utama

Saham UNVR | Tak Ada Lagi Pendapatan dari Blue Band, Unilever (UNVR) Andalkan Produk Baru

logo unilever pada gedung

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak lagi mengantongi pendapatan dari lini bisnis spread, termasuk produk merek Blue Band, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tergerus. Emiten ini mulai menggenjot lini bisnis lain untuk memperkuat kinerja tahun ini.

Per akhir Maret 2019, Unilever mencatatkan pendapatan Rp 10,66 triliun, turun 0,76% dari periode serupa tahun lalu yang senilai Rp 10,75 triliun. Pada saat bersamaan, beban Unilever naik 1,99%. Alhasil, laba bersih perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini turun 4,37% menjadi Rp 1,75 triliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Sancoyo Antarikso mengatakan, Unilever melepas bisnis spread kuartal III-2018. Tapi dia menandaskan, penjualan domestik di kuartal pertama 2019 masih naik 4,9%. "Kalau hanya membandingkan angka di laporan keuangan bisa misleading karena pada kuartal I-2018 kami masih menjual produk spread," kata dia, pekan ini.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan UNVR ditopang segmen home and personal care (HPC) seperti Rinso, Molto, Dove, Vaseline. Segmen ini menopang pendapatan Rp 7,47 triliun atau naik 2,61% year on year.

Selain HPC, pendapatan UNVR ditopang oleh segmen foods and refreshement (F&R) yang menaungi Buavita, Magnum, dan sambal Jawara. Namun penjualan dari segmen turun 7,83% menjadi sekitar Rp 3,2 triliun.

Toh, Unilever optimistis kinerjanya masih tumbuh seirama inovasi dan peluncuran produk baru. Pada kuartal I-2019, emiten ini merilis sejumlah produk baru. Misalnya, Nameera, Tea Milk Sariwangi, Cornetto Silver Queen, dan face care keluaran Pond's.

Tahun ini, Unilever menganggarkan belanja modal senilai Rp 1,1 triliun. Dari jumlah itu, baru terserap Rp 240 miliar hingga akhir Maret untuk untuk meningkatkan efisiensi dan ekspansi bisnis es krim.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d