google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham TRAM | Imbangi Tekanan Harga, TRAM Genjot Produksi Batubara Langsung ke konten utama

Saham TRAM | Imbangi Tekanan Harga, TRAM Genjot Produksi Batubara


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga batubara bergerak dalam tren menurun, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) terus menggerek produksi di sepanjang 2019. Emiten ini memasang target pertumbuhan produksi nyaris dua kali lipat dibandingkan realisasi produksi tahun lalu.

Direktur Utama PT Trada Alam Minera Tbk, Soebianto Hidayat mengatakan, pihaknya berencana memproduksi hingga 5 juta ton batubara selama tahun ini. Jumlah itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan produksi tahun lalu sebanyak 2,6 juta ton.

Sejatinya, target yang berlipat tersebut sejalan dengan rencana Trada Alam untuk meningkatkan kapasitas produksi sambil melihat potensi pasar batubara. Untuk mencapai target tersebut, TRAM setidaknya akan memproduksi 350.000 ton hingga 450.000 ton batubara per bulan.

Sementara hingga kuartal pertama tahun ini, produksi batubara Trada Alam sudah mencapai 1 juta ton. "Produksi kami (kuartal satu) sudah sekitar 1 juta ton. Volume penjualannya juga mirip dengan itu," ungkap dia, Rabu (22/5).

Menurut Soebianto, pencapaian pada awal tahun ini masih dalam rentang target yang dipatok manajemen. Sepanjang semester pertama tahun ini, TRAM menargetkan volume produksi dan penjualan batubara berkisar 2,4 juta ton hingga 2,6 juta ton.

Batubara yang diproduksi TRAM berasal dari anak usahanya, yakni PT Gunung Bara Utama (GBU). Dari GBU, Trada Alam memproduksi dan menjual batubara kalori tinggi di atas 5.000 kkal per GAR.

Soebianto bilang, produksi batubara TRAM menyasar sejumlah pasar seperti Jepang, Vietnam, Thailand dan Taiwan. Pada tahun ini, Trada Alam masih akan menyasar pasar yang sama, namun dengan volume penjualan yang meningkat sejalan dengan kenaikan produksi. "Tahun ini mungkin masih sama (pasar ekspor) lebih tingkatkan volumenya saja," kata dia.

Untuk pasar domestik, Trada Alam hanya berkontrak untuk memenuhi kewajiban domestic market obligation (DMO) sebesar 25%. "Pada tahun 2018, kami telah memenuhi target kewajiban DMO. Tahun ini pun DMO tetap akan kami penuhi," Soebianto berjanji.

Meski harga batubara masih mengalami tren penurunan, TRAM optimistis harga rata-rata akan bisa bertahan di kisaran US$ 60-US$ 80 per ton. Dengan harga tersebut, manajemen TRAM menargetkan setidaknya bisa mengantongi pendapatan US$ 300 juta hanya dari setoran GBU.

Segmen penjualan batubara masih memegang porsi dominan dalam pendapatan TRAM, yakni 68,46%. Kemudian jasa pertambangan sebesar 23,22%, dan jasa pelayaran angkutan laut dengan memberikan kontribusi 8,31%.

"Secara keseluruhan, persentase untuk tahun ini akan mirip. Porsi dari (penjualan) batubara akan meningkat seiring dengan kenaikan kapasitas produksi. Namun anak usaha lain pun akan meningkat karena mendapatkan pekerjaan juga," kata Soebianto.

Tahun ini, khusus untuk Gunung Bara, Trada Alam mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 10 juta hingga US$ 15 juta. Manajemen TRAM akan memenuhi sumber dana belanja modal dari kas internal.

Adapun penggunaan belanda modal terutama diprioritaskan untuk peningkatan kapasitas infrastruktur seperti pelabuhan, dari semula sebesar 4 juta ton menjadi 8 juta ton. "Sampai kuartal pertama tahun ini, belanja modal belum terserap karena konstruksi baru di akhir kuartal kedua," ungkap Soebianto.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...