google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham SIDO | Kejar Target Ekspor, Sido Muncul Andalkan Pabrik Domestik Langsung ke konten utama

Saham SIDO | Kejar Target Ekspor, Sido Muncul Andalkan Pabrik Domestik

(Baca juga: Tujuan IPO)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Muncul Tbk (SIDO) belum tergugah mengembangkan fasilitas produksi di luar negeri. Padahal, produsen obat herbal dan farmasi itu mendamba kenaikan porsi penjualan ekspor.

Dua tahun mendatang, Sido Muncul menargetkan kontribusi penjualan ekspor 5%. Namun manajemen emiten itu juga tahu, penjualan produk di luar negeri sarat tantangan. Dua di antaranya adalah edukasi produk dan izin dari otoritas kesehatan di negara setempat.

Adapun sejauh ini produk Sido Muncul telah tersebar di Malaysia, Filipina dan Nigeria. Tahun lalu misalnya, mereka mengirimkan satu kontainer produk Tolak Angin ke Filipina. Ekspor ke Filipina terjadi setelah Sido Muncul mengantongi izin edar dari Food and Drug Administration Philippines pada 16 November 2017.

Pemasaran produk ekspor melibatkan perusahaan khusus. Dua dari lima sub distributor Sido Muncul memang berada di luar negeri. Mereka memiliki Sido Muncul Philippines Branch Office di Filipina dan Muncul Nigeria Limited di Nigeria.

Namun penjualan produk ke luar negeri masih mengandalkan pabrik domestik. Alasan SIDO karena hingga kini masih harus membangun pasar di luar negeri. "Lagi pula produk kami tidak bulky (dalam jumlah besar), jadi masih efisien di produksi di dalam negeri," terang David Hidayat, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kepada KONTAN, Kamis (23/5).

Pada Oktober tahun lalu, Sido Muncul meresmikan perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD) di Ungaran, Jawa Tengah. Kapasitas produksi kemudian naik dari semula 80 juta bungkus per bulan jadi 200 juta sachet per bulan.

Sementara itu sepanjang 2019 Sido Muncul mengincar pertumbuhan top line dan bottom line sebesar 10% ketimbang tahun 2018. Kalau pada tahun lalu penjualan tercatat Rp 2,76 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 663,85 miliar, berarti tahun ini targetnya Rp 3,04 triliun dan laba bersih senilai Rp 730,24 miliar.

Selain memperluas pasar, Sido Muncul mengejar penjualan lewat produk baru. "Kami sudah menyiapkan produk herbal dalam bentuk soft gel yang punya fungsi dan ragam khasiat dan ke depan inovasi ini terus-menerus menjadi agenda kami," tutur David.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d