(Baca juga: Apa itu Money Flow Index)
IQPlus, (27/05) - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (24/5) yang mana seluruh agenda disetujui oleh para pemegang saham.
Pertama, para pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2018 dengan kinerja yang solid sepanjang 2018 dimana Pendapatan Bersih meningkat sekitar 30% dari 2017 yang merupakan pencapaian laba tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Pemegang saham juga telah menyetujui keputusan penting untuk pembagian dividen tunai dari penggunaan laba bersih tahun buku 2018. Dividen tunai sebesar Rp7 per saham akan dibagikan tanggal 27 Juni, 2019. Pembagian dividen ini adalah yang kedua dari tahun buku 2018 setelah distribusi dividen interim sebesar Rp5 per saham yang telah dilaksanakan tanggal 30 November 2018. Total dividen sebesar Rp12 per saham mencerminkan 30% dari laba bersih 2018 atau sebesar 4,2 juta dollar AS.
Sebesar 708,8 ribu dollar AS atau 5% dari laba bersih disisihkan untuk dana cadangan Perseroan dan 9,1 juta dollar AS atau 65% dicatat sebagai laba yang ditahan. Secara total, pembayaran dividen ini adalah yang ketiga sejak Perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017.
Perseroan juga telah menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Independen Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers) untuk menyelesaikan audit laporan keuangan tahun buku 2019.
Perubahan susunan Dewan Komisaris disetujui dengan penunjukkan Komisaris Independen yang baru, ibu Lilis Halim untuk menggantikan Bapak Adi Harsono dengan perubahan status dari Independen Komisaris menjadi Komisaris. Ibu Lilis Halim saat ini menjabat sebagai Komisaris dan Advisor di Tower Watson.
Penetapan gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai agenda terakhir juga mendapatkan persetujuan pemegang saham.
PSS membiayai seluruh belanja modal di 2018 dengan dana internal sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang untuk membangun kapabilitas keuangan yang kuat.
Struktur modal yang terjaga dengan baik terlihat dari rasio pinjaman bersih terhadap modal (Net Debt to Equity Ratio) 0.13 kali per Desember 2018 dibandingkan 0.26 kali di Desember 2017, sejalan dengan pembayaran utang dan akumulasi laba.
Persetujuan dari pemegang saham untuk mendapatkan fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar 10 juta dollar AS dengan tenor sampai dengan 1 tahun untuk pendanaan jangka pendek. Pinjaman ini adalah fasilitas tambahan plafon pinjaman tanpa agunan dari Citibank yang sebelumnya telah disetujui sebesar 10 juta dollar AS, menjadi total 20 juta dollar AS. Ini menunjukan kepercayaan yang luar biasa dari bank terhadap masa depan bisnis Perseroan.
Pinjaman jangka pendek ini salah satunya akan digunakan untuk pendanaan pembelian armada kapal kargo MV, sebagai bagian dari ekspansi armada.
Armada MV yang ada saat ini memiliki total kapasitas yang naik hampir 7 kali lipat dibandingkan dari periode yang sama tahun lalu. Ekspansi armada MV akan menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan pendapatan Perseroan di tahun 2019. (end)
Komentar
Posting Komentar