IQPlus, (08/05) - PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) optimis kinerja tahun ini akan lebih baik di banding tahun sebelumnya. Diharapkan perusahaan dapat mengantongi laba bersih sebesar Rp6 miliar di sepanjang tahun 2019.
Direktur Keuangan Indofarma, Herry Triyatno mengungkapkan jika pada tahun ini perusahaan mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 13% dari Rp1,59 triliun menjadi Rp1,74 triliun. "Kalau laba, gak banyak-banyak, sekitar Rp6 miliar saja,"katanya, di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Ia menuturkan jika untuk mencapai target, perseroan pun akan melakukan pengembangan portofolio produk dan bisnis. Dimana, saat ini INAF tengah menjajaki 9 kerjasama bisnis aliansi strategis bersama mitra internasional yang dimulai sejak tahun 2018.
.Kalau beratnya sama, yang jelas perbaikan portofolio harus dilakukan, kalau itu jadi mudah-mudahan berikan gambaran yang baik. Tapi kalau bicara industri farmasi tidak bisa cepat, harus membangun, perizinan juga lama, kita harus piloting juga, baru kita terjun ke pasar," jelasnya.
Herry Triyatno mengungkapkan, Perseroan ingin mengubah porofolio bisnisnya sehingga produksi obat generik akan berkurang menjadi 60% dan menaikan produksi obat non generik menjadi 40%. "Generik akan jadi 60% dan 40% lain-lain, ada 9 project yang kita harapkan untuk menopang yang 40% tadi,"tuturnya.
Menurut Herry, saat ini produk generik perseroan saat ini masih sebesar 90% dan non generik 10%. Agar merubah portofolio maka perseroan akan membuat bisnis baru dengan masuk ke produk komestik, mesin dan alat kesehatan, barang habis pakai, BBO/BBOT, PMT (anti stunting).
"Saat ini generic masih 90%, dalam dua tahun ditargetkan jadi 60%. Industri farmasi tidak bisa cepat, kita punya insiasi baru bisa kita pasarkan 2 tahun di market mungkin nanti mungkin obat obatan. Kita mencoba peralatan medis, vaksin ada hal lain yang menopang penjualan dan marjin,"tegasnya. (end/as)
Komentar
Posting Komentar