google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ITMG: Expecting higher earnings on sales volume Langsung ke konten utama

Analisa Saham ITMG: Expecting higher earnings on sales volume

ITMG: Expecting higher earnings on sales volume


ITMG mencatatkan pendapatan di 3M19 senilai USD453 juta (-23,5% QoQ ; +19,8% YoY), masih in-line dengan estimasi (PANS: 23,7% ; Kons:23,5%) dan laba bersih sebesar USD40 juta (-36,5% QoQ ; -31,6% YoY), dibawah estimasi (PANS: 17,1% ; Kons: 14,9%). Volume penjualan mendukung peningkatan pendapatan dimana ITMG mencatatkan penjualan hingga 6 juta ton (+37% YoY), hal ini seiring dengan meningkatnya produksi hingga 5,8 juta ton (+41,5% YoY) yang didukung oleh baiknya cuaca disekitar tambang, khususnya di Tambang Indominco dan Trubaindo. Patut diketahui rata-rata harga jual batubara tercatat menurun menjadi USD71,1 per ton (-15% YoY) membuat pendapatan hanya tumbuh +19,8% YoY. Strip ratio tercatat meningkat menjadi 13,2x (+10% YoY), yang disebabkan oleh aktivitas pre-stripping ratio di awal tahun, hal ini membuat biaya penambangan meningkat hingga +53,2% YoY dan menekan marjin di 1Q19. Kami melihat kombasi dari :(1) isu perang dagang (2) kebijakan Pemerintah China yang membatasi total impor batubara di 2019 agar tidak melebihi impor di 2018, serta (3) kenaikan volume produksi batubara China dapat menjadi katalis negatif untuk harga batubara kedepannya, namun peningkatan volume penjualan dapat menjadi katalis positif bagi laba di 2019. Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp23.000 (implied PE 7,8x di 2019), didukung oleh 1) Selesainya aktivitas pre-stripping ratio di kartal berkutnya sehingga biaya pertambangan tidak akan setinggi di 3M19 2) Kenaikan volume penjualan yang dapat meningkatkan laba pada 2019. Saat ini ITMG diperdagangkan dengan PE -1 STD dengan PE 5,9x di 2019.

Penurunan kinerja keuangan, ITMG mencatatkan pendapatan di 3M19 senilai USD453 juta (-23,5% QoQ ; +19,8% YoY), in-line (PANS: 23,7% ; Kons:23,5%) dan laba bersih sebesar USD40 juta (-36,5% QoQ ; -31,6% YoY), dibawah estimasi (PANS: 17,1% ; Kons: 14,9%). Mayoritas pendapatan masih berasal dari batubara sebesar 93,6%, diikuti oleh bahan bakar (6,1%) dan jasa (0.3%). China menjadi negara tujuan utama penjualan batubara dengan proporsi 31%, diikuti jepang (18%), Indonesia (11%), India (9%), Bangladesh (9%), dan lainnya (22%).

Peningkatan pendapatan didukung oleh volume penjualan. Pada 3M19, ITMG mencatakan produksi yang meningkat sebesar 5,8juta ton (+41,5% YoY) atau 24,6% dari target total produksi di 2019. Peningkatan produksi ini didukung oleh baiknya cuaca di area pertambangan khususnya di tambang Indominco dan Trubaindo. Didukung oleh baiknya tingkat produksi, volume penjualan ITMG tercatat meningkat menjadi 6 juta ton (+37% YoY) atau 22,6% dari target volume penjualan di 2019 namun harga jual batubara tercatat menurun menjadi USD71,1 per ton (-15% YoY) membuat pendapatan hanya tumbuh +19,8% YoY.

Peningkatan stripping ratio menekan marjin. Peningkatan pendapatan diiringi dengan peningkatan biaya, hal ini membuat marjin ITMG tertekan pada 1Q19. Di 1Q19 ITMG memiliki strip ratio sebesar 13.2x (+10% YoY), yang membuat biaya penambangan meningkat hingga +53,2% YoY. Peningkatan strip ratio ini disebabkan oleh aktivitas pre-stripping sehingga kami melihat kedepannya strip ratio dapat menurun untuk periode berikutnya. Secara total biaya, ITMG mencatakan kenaikan menjadi USD66,9 per ton (1Q18: USD65,5 per ton).

Ekspektasi penurunan harga  batubara. Kami melihat perkembangan isu perang dagang saat ini memiliki dampak negatif terhadap harga batubara, selain itu kebijakan dari Pemerintah China untuk membatasi total impor  di 2019 agar tidak melebihi jumlah impor pada tahun 2018 ditambah dengan volume produksi batubara China yang tercatatat meningkat hingga 828,2 juta ton di 3M19 ( 3M18: 806,5 juta ton), masih akan menjadi katalis negatif untuk harga batubara kedepannya.

Katalis positif dari volume penjualan. ITMG mencatat kenaikan volume penjualan hingga +37,0% YoY, atau 22,6% dari target produksi. Volume penjualan dan presentase realisasi penjualan pada 1Q19 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2016. Kami melihat volume penjualan dapat menjadi katalis positif bagi laba kedepannya.

Merekomendasikan BUY dengan TP Rp23.000. Meskipun dengan kinerja keuangan di 3M19 masih dibawah estimasi, kami mempertahankan target harga di TP Rp23.000 (implied PE 7,8x) dan merekomendasikan BUY, hal ini didukung oleh 1) Selesainya aktivitas pre-stripping ratio sehingga biaya pertambangan tidak akan setinggi di 3M19 2) Kenaikan volume penjualan yang dapat meningkatkan laba pada 2019 serta (3) valuasi yang atraktif dimana saat ini ITMG diperdagangkan di PE -1x std PE di 2019.

Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Jenis-Jenis Saham Menurut Para Ahli

Jenis Saham Jenis-jenis Saham PT menurut para ahli pada dasarnya hanya ada dua, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham berbeda dengan obligasi walaupun sama-sama digunakan sebagai alat investasi . Saham adalah semacam bukti kepemilikan andil dalam sebuah perusahaan seperti contoh yang dijelaskan pada makalah saham sebelumnya . Ketika sebuah perusahaan pertama kali didirikan, satu-satunya pemegang saham adalah pendiri dan investor awal. Misalnya, jika startup memiliki dua pendiri dan satu investor, masing-masing dapat memiliki sepertiga saham perusahaan. Ketika perusahaan tumbuh dan membutuhkan lebih banyak modal untuk berekspansi, ia dapat menerbitkan lebih banyak sahamnya kepada investor lain, sehingga pendiri awal dapat berakhir dengan persentase saham yang jauh lebih rendah daripada yang mereka mulai. Selama tahap ini, perusahaan dan sahamnya dianggap pribadi. Dalam kebanyakan kasus, saham pribadi tidak mudah ditukar, dan jumlah pemegang

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d