Analisa Saham DMAS dan PWON
Indo Premier on Puradelta Lestari (DMAS)
Postponed sales recognition- DMAS membukukan laba yang lemah sebesar Rp8,2miliar (+ 187% yoy), membentuk hanya 1%, baik konsensus FY19 maupun estimasi kami. Namun, garis bawah positif pada 1Q19 adalah sebagai hasil dari pendapatan Rp6,4miliar (-48% yoy) dan mencatat pendapatan terendah sejak 2Q17 dengan pendapatan sebesar Rp10,2miliar. Pengakuan pendapatan lambat yang tak terduga ini menjadi awal yang lambat bagi DMAS karena sebelumnya kami memperkirakan DMAS akan memesan sebagian dari simpanan Rp150milyarnya (per Maret 2019). Sebagai hasil dari top line rendah, DMAS membukukan kerugian operasi sebesar Rp26,4 miliar; mengulangi hasil 1Q18 dengan pendapatan Rp12.2bn. Namun pada 1Q19, pendapatan disimpan oleh pendapatan bunga sebesar Rp11,8milyar (+ 123% yoy) dan laba dari manajemen perkebunan sebesar Rp32milyar (+ 129% yoy).
- DMAS mencatat penjualan pemasaran yang kuat sebesar Rp914milyar (+ 175% yoy); penjualan pemasaran 1Q tertinggi yang dicatat sejak 2012 (Rp306.1bn). Ini merupakan kontribusi penjualan tanah komersial seluas 9,1ha dengan ASP Rp6juta / meter persegi untuk proyek HSR Jakarta-Bandung, lahan industri 19ha ke perusahaan FnB, dan sebagian kecil perumahan. Penjualan pada 1Q19 dengan cepat memenangkan DMAS terhadap rekan-rekan (BEST dan SSIA) yang tidak membukukan penjualan, membuat target penjualan FY19 Rp1,25tn tampaknya dapat dicapai juga didukung oleh permintaan tinggi 150ha dibandingkan dengan rekan-rekan. (SSIA: 30ha; BEST: 81ha). DMAS memiliki jaminan simpanan Rp1,03triliun di mana perusahaan mengklaim dapat memesan pada 2H19.
- Valuasi: BUY dengan TP IDR290
Indo Premier on Pakuwon Jati (PWON)
Robust earnings albeit slow presale- Laba bersih PWON 1Q19 yang tercatat di Rp705milyar (+ 24% yoy) yang kuat, yang sejalan dengan ekspektasi pasar, bahkan sedikit di atas, membentuk 26% dari kami dan 28% dari perkiraan konsensus, meskipun pertumbuhan top line yang sederhana sebesar 4% yang terutama disumbangkan oleh tempat tinggal Pakuwon Permai. PWON berhasil memperluas marjinnya, terutama marjin laba bersih yang meningkat sebesar 660bps menjadi 41,2% (vs 1Q18: 34,6%), karena penurunan biaya pembiayaan menjadi Rp60milyar (-12% yoy), peningkatan pendapatan bunga sebesar Rp63milyar ( + 62% yoy) dan untung Rp63milyar (vs rugi selisih Rp42milyar di 1Q18).
- Pada 1Q19, PWON membukukan penjualan pemasaran yang lambat Rp356milyar karena periode pemilihan, membentuk hanya 16% dari target FY19 perusahaan sebesar Rp2,2tn (15,4% milik kami). Kami berharap sebagian besar penjualan pemasaran akan terjadi pada 2H19, didominasi oleh proyek superblok campuran 3,6ha terbaru PWON di Bekasi Barat, yang mencakup 4 menara apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan.
- Valuasi: BUY dengan TP IDR800
Komentar
Posting Komentar