Apa itu Stop Loss ?
Stop loss adalah pesanan yang dilakukan oleh broker untuk menjual sekuritas ketika mencapai harga tertentu. Stop-loss order dirancang untuk membatasi resiko investor pada suatu posisi dalam sekuritas. Meskipun sebagian besar investor mengaitkan stop-loss order dengan posisi long(beli), itu juga dapat melindungi posisi short(jual), dalam hal ini sekuritas dibeli jika diperdagangkan di atas harga yang ditentukan.
Stop Loss dan Emosi Trader
Perintah stop-loss menghilangkan emosi dari keputusan perdagangan dan dapat berguna jika pedagang sedang berlibur atau tidak bisa melihat posisinya. Namun, eksekusi tidak selalu terjadi, terutama dalam situasi di mana perdagangan di saham dihentikan atau terjadi gap down harga (atau gap up).
Jika seorang investor menggunakan stop-loss order untuk posisi long, order pasar untuk menjual dipicu ketika perdagangan saham di bawah harga tertentu; pesanan kemudian diisi pada harga berikutnya yang tersedia. Jenis pesanan ini bekerja secara efisien di pasar yang tertib; namun, jika pasar jatuh dengan cepat, investor dapat memperoleh isi di bawah harga stop-loss order mereka.
Contoh Stop Loss Order
Jika Anda memiliki saham PT. ABCD Tbk, yang saat ini diperdagangkan pada IDR 100 , dan ingin melakukan lindung nilai terhadap penurunan yang signifikan, Anda dapat memasukkan perintah stop loss untuk menjual kepemilikan ABCD Anda pada IDR 95. Jenis stop loss order ini juga disebut sell stop order. Jika ABCD diperdagangkan di bawah IDR 95, stop loss order Anda dipicu dan dikonversi menjadi pesanan pasar untuk menjual ABCD dengan harga yang tersedia berikutnya. Jika harga berikutnya jika IDR 94, saham ABCD Anda dijual pada IDR 94.
Stop Loss dan Gap
stop loss dan gap down |
Misalkan Saham ABCD ditutup pada IDR 96 dan kemudian melaporkan laba kuartalan yang lemah setelah pasar tutup. Jika saham mengalami gap down dan dibuka pada IDR 93 pada hari berikutnya, stop loss order Anda akan dipicu secara otomatis dan saham Anda dijual pada harga berikutnya yang tersedia, katakanlah IDR 92. Dalam hal ini, stop-loss order Anda tidak berjalan seperti yang diharapkan, dan akibatnya loss Anda pada saham ABCD adalah 8% daripada 5% yang Anda harapkan ketika Anda menempatkan stop-loss order.
Gap harga adalah kelemahan utama dari order stop-loss dan alasan mengapa banyak investor berpengalaman seringkali tidak menggunakannya.
Gap harga berkurang di pasar yang berdagang 24 jam per hari, seperti forex dan cryptocurrency. Investor masih perlu menyadari bahwa harga dapat gap di bawah atau di atas stop-loss order karena berita makro yang merugikan atau waktu likuiditas rendah. Sebagai contoh, harga bitcoin dapat gap lebih rendah jika regulator mengumumkan pajak baru untuk barang dan jasa yang dibeli menggunakan cryptocurrency.
Komentar
Posting Komentar