google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham VIVA | VIVA Mengundang Investor Baru Langsung ke konten utama

Saham VIVA | VIVA Mengundang Investor Baru


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berniat menerbitkan saham baru lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMT-HMETD). Anak usaha Grup Bakrie ini menggelar aksi private placement untuk memperkuat struktur modal.

Visi Media akan menerbitkan maksimal sebanyak 1,65 miliar unit saham. Angka ini setara 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk Anindya Novyan Bakrie mengemukakan private placement akan dilaksanakan setelah mendapatkan calon investor yang berminat.

Selanjutnya akan diketahui berapa harga pelaksanaan private placement tersebut. "Saham akan ditawarkan secara terbuka kepada publik, pemegang saham sebelumnya, pemegang saham dari Grup VIVA, maupun berbagai mitra," kata dia, Kamis (25/4).

Kelak, modal yang diraih dari penambahan saham baru tersebut akan ditempatkan dan disetorkan di seri A. Penambahan ini menaikkan 9,09% jumlah modal yang ditempatkan dan disetor seri A, dari semula Rp 1,54 triliun menjadi Rp 1,71 triliun. "Ini awal yang baik, secara umum VIVA Group open for business," ucap Anindya.

VIVA menggelar aksi korporasi ini untuk memperkuat kantong keuangannya. Bersama anak usahanya, ANTV dan TVOne, Grup VIVA melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan struktur permodalan.

Grup VIVA memilih strategi memperkuat ekuitas supaya struktur modal menjadi kuat dan sehat. "Dana yang diperoleh bukan pinjaman atau utang, maka penerbitan saham akan memperkuat struktur modal VIVA dan mengurangi beban utang TVOne," ungkap Anindya.

Manajemen VIVA juga optimistis aksi koperasi ini akan berjalan sukses melihat kondisi pasar yang membaik usai masa pemilihan umum. Fundamental bisnis VIVA juga ada tanda-tanda perbaikan di kuartal pertama tahun ini, setelah tahun lalu mencatatkan kinerja negatif. Sepanjang 2018, VIVA menderita kerugian bersih Rp 1,1 triliun. Padahal, pada tahun 2017 mereka masih membukukan laba bersih senilai Rp 151,66 miliar. Pendapatan bersihnya menurun 13% menjadi Rp 2,40 triliun. "Januari hingga Maret tahun ini bisa dibilang bulan yang relatif lebih lambat, namun kami melihat sudah ada perbaikan," kata Anindya.

Anindya memproyeksikan kinerja tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu.Katalisnya adalah pendapatan iklan TV One dari ajang pemilu. Porsi iklan pesta politik lima tahunan ini berkontribusi sebesar 30% dari total pendapatan VIVA. "Selain itu menjelang Ramadan, biasanya ANTV akan banyak program reality show yang dapat menambah rating dan pendapatan," kata dia.

Kabar Pieter Tanuri masuk

Sepanjang tahun lalu, VIVA membukukan kerugian senilai sekitar Rp 1,1 triliun. Di sisi lain, anak usaha Grup Bakrie ini memiliki utang US$ 9,4 juta yang akan jatuh tempo pada Oktober 2019.

Sempat beredar kabar pengusaha Pieter Tanuri dan Erick Thohir bakal membeli saham VIVA melalui private placement. Anindya tidak mau berkomentar. "Saya juga dengar rumor itu dari media, tentunya kami tidak berani bicara dulu saat ini. Lebih baik kita tidak bahas dulu di sini," kata dia.

Pieter Tanuri juga irit bicara. "No comment," kata dia. Sebelumnya berembus kabar dua pengusaha itu berencana membeli saham induk bisnis media Grup Bakrie, serta anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Namun belum diketahui mekanisme transaksinya.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.