google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham SCMA dan EMTK | Akuisisi Anak Usaha Elang Mahkota (EMTK), Surya Citra (SCMA) Gelar Private Placement Langsung ke konten utama

Saham SCMA dan EMTK | Akuisisi Anak Usaha Elang Mahkota (EMTK), Surya Citra (SCMA) Gelar Private Placement

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Rencananya, Surya Citra akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.462.160.123 saham baru yang mewakili 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Harga pelaksanaan private placement akan ditentukan berdasarkan rata-rata harga penutupan saham Surya Citra selama 25 hari bursa di pasar reguler sebelum tanggal permohonan pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD.

Dalam sebulan terakhir, harga rata-rata saham SCMA di kisaran Rp 1.700 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga rata-rata tersebut, Surya Citra akan meraup dana hasil private placement sebesar Rp 2,48 triliun.

Salah satu pihak yang akan mengambil bagian dalam private placement ini adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Sementara sisa alokasi saham baru lainnya akan ditawarkan kepada investor yang berminat.

Elang Mahkota merupakan pemegang saham pengendali Surya Citra dengan kepemilikan saham sebesar 60,96% per 31 Maret 2018.

Pemegang saham Elang Mahkota antara lain Eddy K. Sariaatmadja (24,91%), PT Adikarsa Sarana (11,89%), Susanto Suwarto (12,62%), Piet Yauri (8,85%), PT Prima Visualindo (8,15%), Archipelago Investment Pte Ltd (8,07%), Rd. Fofo Sariaatmadja (5,38%), dan publik sebesar 20,13%.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Surya Citra menyebutkan, aksi private placement ini digelar dalam rangka ekspansi kegiatan usaha perusahaan dan anak usaha.

Manajemen Surya Citra menilai, perusahaan perlu menggelar ekspansi perusahaan yang terkait dengan media digital. Selain itu, aksi private placement juga ditujukan untuk menambah modal kerja dalam rangka meningkatkan usaha perusahaan.

Rencananya, perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini akan menggunakan dana sebanyak-banyaknya Rp 360 miliar dari hasil private placement untuk mengakuisisi tiga perusahaan yang bergerak di bidang media dan digital.

Ketiga perusahaan itu adalah PT Vidio Dot Com, PT Kapan Lagi Dot Com Networks, dan PT Binary Ventura Indonesia.

Surya Citra akan mengakuisisi 1.041.410 saham Vidio Dot Com senilai Rp 115 miliar. Lalu, Surya Citra juga akan mengakuisisi 349.401 saham Kapan Lagi senilai Rp 192 miliar. Terakhir, Surya Citra akan mengakuisisi 454.500 saham Binary Ventura senilai Rp 53 miliar.

Ketiga perusahaan yang akan diakuisisi tersebut sejatinya merupakan perusahaan yang masih terafiliasi dengan Surya Citra. Sebab, baik Surya Citra maupun ketiga perusahaan tersebut memiliki pemegang saham yang sama, yakni Elang Mahkota.

Berdasarkan laporan keuangan Elang Mahkota per 31 Desember 2018, Elang Mahkota menguasai 99,99% kepemilikan saham secara langsung di Binary Ventura.

Di Vidio Dot Com, Elang Mahkota menguasai 99,96% kepemilikan saham baik melalui PT Mediatama Anugrah Citra.

Sementara di Kapan Lagi, Elang Mahkota mendekap 50% kepemilikan saham melalui PT Kreatif Karya Media.

Vidio adalah perusahaan penyedia layanan streaming video yang telah meluncurkan layanan video premier, yakni layanan berlangganan yang menyediakan konten premium secara on-demand seperti film, olahraga, hiburan, dan musik.

Kapan Lagi merupakan grup media online yang mengoperasikan berbagai portal seperti Liputan6.com, Merdeka.com, Kapanlagi.com, Fimela.com. Bola.com, Brilio, Otosia.com, dan Dream.co,id.

Sementara Binary Ventyra adalah perusahaan yang menguasai 60% kepemilikan saham di PT Estha Yudha Ekatama. Estha Yudha merupakan perusahaan iklan luar ruang yang memiliki beberapa lokasi di Indonesia.

Sebelumnya, pada Maret lalu, manajemen Elang Mahkota memang telah menyampaikan keterbukaan terkait rencana perusahaan menjual ketiga anak usaha kepada Surya Citra.

Manajemen Elang Mahkota berharap, divestasi saham tersebut akan merampingkan pilar bisnis perusahaan melalui memusatkan perusahaan medio online baru dan media penyiaran tradisional di bawah Surya Citra.

Dalam private placement Surya Citra ini, Elang Mahkota telah memberikan komitmen untuk menambah modal melalui PMTHMED dengan jumlah maksimum sebesar Rp 360 miliar. Penambahan modal ini akan dilakukan setelah Elang Mahkota atau anak usahanya menerima hasil penjualan saham Vidio Dot Com, Kapan Lagi Dot Com, dan Binary Ventura dari Surya Citra.

Artinya, Elang Mahkota tidak perlu mengeluarkan duit tunai dalam penambahan modal Surya Citra. Sebab, uang sebesar Rp 360 miliar yang Elang Mahkota gunakan untuk menambah modal Surya Citra berasal Surya Citra yang merupakan uang pembelian saham ketiga anak usaha Elang Mahkota.

Mengutip keterbukaan informasi yang Surya Citra sampaikan, pelaksanaan private placement akan dilakukan dengan menyetorkan sejumlah uang atas saham yang akan diterbitkan.

Meski begitu, penyetoran bisa dilakukan dalam bentuk lain selain uang asalkan memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni terkait langsung dengan kebutuhan perusahaan dan menggunakan penilai untuk menentukan nilai wajar dari bentuk lain selain uang yang digunakan sebagai penyetoran.

Manajemen Surya Citra menilai, aksi private placement ini akan menghasilkan dana tambahan yang bermanfaat untuk memperkuat struktur permodalan dan untuk mendanai akuisisi.

Manfaat lainnya, penerbitan saham baru akan meningkatkan jumlah saham yang diperdagangkan secara publik sehingga diharapkan bisa meningkatkan likuiditas saham Surya Citra.

Surya Citra akan memintakan persetujuan dari pemegang saham atas rencana aksi korporasi ini. Rencananya, Surya Citra akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Mei 2019.


Sumber:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d