google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham PZZA | Pizza Hut (PZZA) Kaji Ekspansi ke Area Stasiun Langsung ke konten utama

Saham PZZA | Pizza Hut (PZZA) Kaji Ekspansi ke Area Stasiun


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan infrastruktur, transportasi, dan properti membuka celah baru bagi perusahaan rantai makanan. Ambil contoh, stasiun moda raya terpadu (MRT) atau rest area di jalan tol, menawarkan tempat bagi perusahaan meraup permintaan dari pengguna sarana ini.

Frederick Estrada Cadlaon, Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), mengamini hal tersebut. Ia mengungkapkan, kehadiran moda transportasi publik terintegrasi tentu menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis.

Namun, perusahaan pemilik lisensi Pizza Hut di Indonesia ini belum mau terburu-buru terjun ke sana. Apalagi, bisnisnya saat ini tengah bertumbuh dengan baik di mal, ruko, dan berdiri sendiri di tempat-tempat strategis.

Meski begitu, Frederick mengakui tengah mempelajari kemungkinan mengembangkan gerai di ruas tol atau stasiun MRT. "Kami yakin hal ini akan memberi kami peluang," ujar dia kepada KONTAN, Jumat (5/4).

Pada akhir tahun 2018 lalu, PZZA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,57 triliun atau naik 18,04% dibanding capaian tahun sebelumnya Rp 3,03 triliun. Sedangkan laba bersih PZZA tumbuh 22,48% dari Rp 141,32 miliar menjadi Rp 173,10 miliar.

Untuk tahun 2019 ini, Erick mengungkapkan, pihaknya mematok target pertumbuhan pendapatan atau penjualan di kisaran 13% hingga 17% dibanding akhir 2018. Jika dihitung pendapatan PZZA akan naik menjadi Rp 4,03 triliun hingga Rp 4,17 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, PZZA akan fokus pada penambahan gerai. Targetnya, ada 65 gerai baru tahun ini. Sebagai gambaran, PZZA membuka 59 gerai baru tahun lalu. "Target 65 gerai adalah guidance untuk 2019, dan itu bisa sampai angka itu dan bisa juga di bawahnya," lanjut dia.

Untuk ekspansi tahun ini, PZZA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 450 miliar hingga Rp 500 miliar yang berasal dari sisa dana penjualan saham perdana Mei 2018 lalu.

PZZA juga berencana melebarkan ekspansi bisnisnya keluar dari pulau Jawa. Untuk hal ini, Frederick pernah menjelaskan sebelumnya, setengah dari ekspansi tahun ini akan menyasar Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk Sumatra akan mencuil 20% dari total ekspansi. Sisanya menyasar daerah lainnya, termasuk Papua.

Tidak hanya gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD), pada tahun ini, perusahaan ini juga merencanakan tambahan gerai Pizza Hut Express (PHE). Format gerai baru seperti di foodcourt tersebut ditargetkan bertambah menjadi 15 gerai, dari saat ini 6 gerai. Salah satunya di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam berita KONTAN sebelumnya, Direktur PZZA Jeo Sasanto menjelaskan, gerai ini juga akan menyasar ruang komersial di rest area sepanjang Tol Trans Jawa maupun Trans Sumatra yang potensial dilewati kendaraan.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...