google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham MNCN | Media Nusantara Citra (MNCN) Bidik Pertumbuhan Pendapatan dan Laba hingga 10 Persen Langsung ke konten utama

Saham MNCN | Media Nusantara Citra (MNCN) Bidik Pertumbuhan Pendapatan dan Laba hingga 10 Persen

Logo PT Media Nusantara Citra Tbk

Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) memasang target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 7% hingga 10% pada tahun ini.

Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Tbk. David Fernando Audy mengatakan bahwa industri iklan media secara nasional pada 2018 masih bertumbuh sekitar 3%—5%. Di sisi lain, MNCN bisa tumbuh 7%. Kondisi ini, kata dia, Lebih baik dibandingkan dengan 2017.

Konglomerasi media milik Hary Tanoesoedibjo mengharapkan bahwa pada tahun ini industri media akan membaik, terutama setelah Pemilu yang akan kembali menggerakkan roda perekonomian. Kondisi itu ditandai dengan mulai maraknya peluncuran produk /merek baru dalam waktu dekat. Namun, imbuh dia, sentimen negatif bisa saja membayangi apabila timbul ketidakpastian global yang ditandai dengan nilai tukar tidak stabil.

Perusahaan pun memasang target pertumbuhan top line dan bottom line sebesar 7%-10%. “Hal itu akan didorong dari pertumbuhan harga iklan TV dan juga dari sumber pendapatan baru, yaitu iklan terkait online dan penjualan lisense digital content library milik MNC,” katanya kepada Bisnis.com, dikutip Senin (15/4/2019).

Belum lagi dengan potensi kenaikan harga iklan. Dia menilai, saat ini rate iklan TV Indonesia dirasa masih terlalu murah dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Bahkan, di Vietnam harga iklan 2x lipat Indonesia serta Thailand dan Filipina 3x Indonesia.

Namun, David tak banyak berharap dari iklan pemilu. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kontribusi pendapatan iklan media untuk pemilu tak signifikan karena dibatas batasi oleh KPU. Selain itu iklan politik lebih banyak muncul untuk-umbul dan juga kampanye kampanye off air

Adapun MNCN juga tidak akan banyak menggelontorkan belanja modal tahun ini untuk ekspansi. MNCN akan fokus mengembangkan bisnis yang sudah ada untuk memaksimalkan sumber pendapatan baru (online dan content). Belanja modal yang dianggarkan sebesar US$30 juta hanya dimanfaatkan untuk pemeliharaan.

MNCN tercatat menggelontorkan biaya pemrograman mencapai Rp2,6 triliun sepanjang 2018 atau tumbuh 6% secara tahunan dibandingkan 2017 senilai Rp2,4 triliun. Biaya pemograman yang lebih besar digunakan untuk pengembangan lini bisnis baru dalam digital untuk serial web dan konten pendek lainnya. Selain itu juga strategi baru pada stasiun Global TV untuk menggantikan program anak-anak dengan program baru yang lebih segar seperti reality show dan pencarian bakat.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.