IQPlus, (26/04) - - Penyaluran kredit PT Bank BTPN Tbk hingga akhir Maret 2019 mencapai Rp139,84 triliun, meningkat 114 persen dibanding periode yang sama tahun lalu ditopang oleh segmen korporasi, UKM, pembiayaan konsumen, dan pembiayaan prasejahtera produktif.
Sementara aset bank hasil penggabungan usaha antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) itu mencapai Rp192,2 triliun, meningkat 101 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp95,8 triliun.
â€Å“Nilai aset dan kredit ini merupakan gabungan dari neraca Bank BTPN dan SMBCI, terhitung sejak efektif merger pada 1 Februari 2019,†kata Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana di Jakarta, Kamis.
Ongki juga mengatakan, dari sejumlah indikator, Bank BTPN memperlihatkan kinerja yang sehat dan kuat. Rasio kecukupan modal sebesar 23,1 persen, rasio kredit bermasalah 0,8 persen, dan rasio likuiditas sebesar 89 persen.
Adapun laba bersih setelah pajak sebesar Rp507 miliar, lebih rendah 5 persen dari tahun lalu. Jika tidak memperhitungkan pajak, laba sebesar Rp801 miliar, hampir sama dengan tahun lalu.
â€Å“Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya biaya dana (cost of fund), sedangkankapasitas untuk mengompensasi peningkatan biaya dana ke para debitur terbatas,†kata Ongki.(. (end)
Komentar
Posting Komentar