google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BBTN dan BDMN | Kinerja BBTN dan BDMN Terhambat Langsung ke konten utama

Saham BBTN dan BDMN | Kinerja BBTN dan BDMN Terhambat


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bank BUKU III mulai merilis kinerja keuangan kuartal I tahun 2019 ini. Laba bersih kedua bank tersebut tercatat kurang memuaskan.

Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya. Bank berkode saham BBTN yang merupakan anggota indeks Kompas100 ini memang masih berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 5,67% year on year (yoy) di triwulan pertama 2019 menjadi Rp 723 miliar. Namun, jika dibandingkan kuartal sama tahun lalu, pertumbuhan ini lebih rendah. Kuartal I 2018, bank BUMN ini mampu membukukan pertumbuhan nett profit hingga 15,13%.

Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, perlambatan pertumbuhan terjadi karena peningkatan biaya dana atau cost of fund (CoF). Kuartal I-2019, biaya dana pihak ketiga (DPK) BTN di level 5,77%. Padahal, di periode yang sama tahun lalu hanya 4,66%.

Peningkatan biaya dana itu menyebabkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BTN tertekan, sehingga hanya bisa tumbuh 1,44% menjadi Rp 2,4 triliun. Padahal pendapatan bunga perseroan ini masih tumbuh signifikan yakni 21,69% menjadi Rp 6,42 triliun.

Langkah itu sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 19,5% yoy menjadi Rp 242,13 triliun. "NIM tertekan karena biaya dana kita naik, efek dari pricing di akhir tahun. Yakni banyak penempatan dana di tenor tiga bulanan." jelas Iman, Selasa (23/4).

Namun, kinerja BTN ini masih bisa ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non bunga atau fee based income yang cukup pesat. Yakni tumbuh 45% menjadi Rp 600 miliar.

Iman memperkirakan kinerja perseroan di kuartal II akan lebih tinggi sejalan dengan fokus BTN menekan biaya dana. Sementara penyaluran kredit ditaksir akan lebih kencang lagi setelah pemilu usai.

Begitupula dengan pendapatan non-bunga akan terus didorong tumbuh sekitar 25% hingga akhir tahun dengan memanfaatkan fasilitas uang elektronik BUMN bertajuk LinkAja " Hingga akhir tahun laba bersih ditargetkan tumbuh 16%." ujarnya.

Lebih mengecewakan, laba bersih Bank Danamon merosot 11% pada kuartal menjadi Rp 933 miliar, dari Rp 1,04 triliun pada triwulan I 2018. Penurunan bank berkode saham BDMN di Bursa Efek Indonesia ini terutama akibat melorotnya pendapatan bunga sekitar 2%. Pendapatan operasional Bank Danamon juga ikut menyusut 1% yoy menjadi Rp 4,33 triliun.

Di sisi lain, penurunan laba bersih ini lantaran bank tersebut lebih memilih selektif menyalurkan kredit guna menjaga kualitas atau non performing loan (NPL). Adapun, total kredit termasuk trade finance di akhir Maret 2019 tercatat sebesar Rp 138 triliun atau naik sebesar 6% yoy.

"Kami ingin kredit prudent. Kredit kami tetap tumbuh khususnya di segmen bisnis, termasuk konsumer yaitu mortgage (KPR), pembiayaan kendaraan bermotor, enterprise banking dan UKM," ujar Direktur Keuangan Danamon Satinder Ahluwalia.

Pertumbuhan kredit Danamon didukung oleh permintaan yang kuat di kredit perumahan atau KPR, juga pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...