IQPlus, (15/04) - Portofolio penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) BNI di sektor garam hingga 11 April 2019 mencapai Rp25,73 miliar dengan 742 debitur, sementara portofolio penyaluran KUR Himbara mencapai Rp68,6 miliar dengan total debitur 2.358.
Menurut Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, potensi KUR sektor garam sangat besar, apalagi didukung dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
â€Å“Dengan adanya Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.8 Tahun 2018 diharapkan penyaluran KUR di sektor garam tidak hanya dijalankan di 6 titik pada kegiatan ini saja, namun keberlanjutan dan ekspansi agar program pemerintah tersebut dapat bermanfaat bagi usaha kecil,†kata Anggoro Eko Cahyo.
Pemerintah di bawah komando Kementerian Koordinator Perekonomian meluncurkan Program Penyaluran KUR Garam Rakyat Perdana di di Lapangan Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (13/4).
Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Turut hadir Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo sebagai tuan rumah, para perwakilan bank-bank Himbara, serta ratusan petani garam dari Pamekasan dan sekitarnya.
Pada acara di Pamekasan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian berkesempatan melakukan komunikasi secara langsung dengan para penerima KUR garam di 6 titik daerah melalui video conference. Daerah penghasil garam tersebut adalah Kabupaten Rembang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bima, Kabupaten Kupang, Kabupaten Jeneponto.(end)
Komentar
Posting Komentar