google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham AUTO | Astra Otoparts (AUTO) Tebar Dividen Senilai Total Rp51 per Saham Langsung ke konten utama

Saham AUTO | Astra Otoparts (AUTO) Tebar Dividen Senilai Total Rp51 per Saham

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Otoparts Tbk. menebar dividen atas laba bersih 2018 senilai Rp51 per saham. 

Adapun, senilai Rp245,8 miliar atau 40% atas laba bersih 2018 Rp611 miliar, dibagikan sebagai dividen tunai yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp72,2 miliar atau senilai Rp15 per saham yang telah dibayarkan pada 22 Oktober 2018.

Dengan demikian, selisihnya, Rp173,5 miliar atau Rp36 per saham akan dibayarkan pada 9 Mei 2019 kepada pemegang saham emiten berkode AUTO itu yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 23 April 2019.

Keputusan tersebut telah disetujui para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar perseroan pada Kamis (11/4/2019), di Jakarta.

Selain itu, dalam rapat tersebut, disetujui pengangkatan Presiden Komisaris Astra Otoparts yang baru yaitu Gidion Hasan menggantikan Djony Bunarto Tjondro.

Terhitung sejak ditutupnya RUPST 2019 hingga penutupan RUPST 2021 jajaran komisaris dan direksi sebagai berikut:

Gidion Hasan sebagai Presiden Komisaris

Johannes Loman sebagai Wakil Presiden Komisaris

Agus Tjahajana Wirakusumah sebagai Komisaris Independen

Angku Utarya Tisnadisastra sebagai Komisaris Independen

Bambang Trisulo sebagai Komisaris Independen

Chiew Sin Cheok sebagai Komisaris

Sudirman Maman Rusdi sebagai Komisaris

Gunawan Geniusahardja sebagai Komisaris

Jajaran Direksi

Hamdhani Dzulkarnaen Salim sebagai Presiden Direktur

Aurelius Kartika Hadi Tan sebagai Direktur

Lay Agus sebagai Direktur

Kusharijono sebagai Direktur

Yusak Kristian Solaeman sebagai Direktur

Agus Baskoro sebagai Direktur

Wanny Wijaya sebagai Direktur


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...