Analisa Saham SILO
Ciptadana Sekuritas on Siloam International Hospitals (SILO)
Healthy operations to support long term growth
- Siloam International Hospitals (SILO) melaporkan pendapatan kotor sebesar Rp5,96 triliun pada tahun 2018 (+ 12% YoY / + 1% QoQ). Pendapatan rawat inap naik 11% YoY / -0,4% QoQ, sedangkan rawat jalan naik 14% YoY / + 4% QoQ. Laba kotor naik 17% YoY / -2% QoQ menjadi Rp1,93 tn pada 2018, yang mendorong GPM untuk tumbuh 120bps YoY, karena COGS meningkat 10% YoY. Pada intinya, laba bersih turun 83% YoY / -53% QoQ menjadi Rp16 miliar pada 2018 dan Rp13 miliar pada 4Q18 di ambang beban pajak yang lebih tinggi (+ 45% YoY / + 14% QoQ), yang diterjemahkan menjadi 150 penurunan bps pada NPM di FY18. Secara keseluruhan, kami melihat bahwa operasional SILO membaik. Karenanya, kami percaya tren positif ini akan berlanjut pada 2019, karena akan ada lebih banyak dukungan dari rumah sakit baru.
- Selama 2018, baik pasien yang rawat inap maupun rawat jalan tumbuh masing-masing sebesar 11% dan 8% menjadi 205 ribu untuk yang rawat inap dan 2,39 juta untuk rawat jalan. Pendapatan tidak sabar per hari meningkat 3% YoY menjadi Rp 4,93juta, sedangkan ALOS lebih rendah 3% YoY menjadi 3,46 hari. Pendapatan rawat jalan per kunjungan naik 4% YoY menjadi Rp850, sebagian besar karena kenaikan dari segmen BPJS (+ 16% YoY) dan rumah sakit barat dewasa (+ 7% YoY). Kami berharap BOR akan berkembang, terutama didorong oleh peningkatan rumah sakit SILO yang baru dibuka. Seperti pada tahun 2018, rumah sakit Baru dan Berkembang berkontribusi masing-masing 11% dan 10% untuk pertumbuhan volume rawat inap dan rawat jalan
- Valuasi: BUY dengan TP IDR4,460
Ciptadana Sekuritas on HM Sampoerna (HMSP) 03/25/2019
In-line results supported by 4Q performance
- Sementara total volume pasar rokok Indonesia sedikit menurun sebesar 4 juta batang (-0,1%) menjadi 307 miliar pada tahun 2018, volume penjualan HM Sampoerna (HMSP) sedikit meningkat menjadi 101,4 miliar batang (+ 0,1% YoY). HMSP membukukan pertumbuhan pendapatan FY18 sebesar 7,7% YoY menjadi Rp 106,74 tn, pada 101% dari FY18F dan konsensus kami. Penghasilan bersih naik 6,8% YoY menjadi Rp 13,5 triliun, juga sesuai dengan harapan kami dan konsensus (membentuk 102% dari FY18F kami). Karena COGS meningkat pada tingkat yang lebih cepat 8,5% YoY dan opex juga naik tipis 6,2% YoY, laba kotor dan laba operasi sedikit meningkat sebesar 5,3% dan 4,8% YoY masing-masing di Rp25.5tn dan Rp16.8tn.
- Volume penjualan HMSP flat QoQ tetapi -11,4% YoY menjadi 26,9 miliar batang di 4Q18 setelah mencatat pertumbuhan volume QoQ + 6,2% di 3Q18. Sementara pangsa pasar 2018 tetap stabil di 33%. Namun, pangsa pasar HMSP turun sedikit sebesar -0,3% YoY dan QoQ menjadi 32,7% di 4Q18, karena pangsa pasar yang lebih rendah di SKM (23,1% di 4Q18 dari 23,4% di 3Q18). Kami perhatikan, Sampoerna A dan U Mild terus melaporkan penurunan volume pada 4Q18 karena kenaikan harga yang berkelanjutan (8-9,5%). Di sisi lain, varian Marlboro Filter Black 20s dan Dji Sam Soe Magnum Mild 16 terus mencatat volume yang terus bertambah. Volume penjualan Dji Sam Soe naik 13,9% YoY menjadi 8 miliar batang di 4Q18, menjadikan total volume penjualan setahun penuh menjadi 29,1 miliar batang (+ 28,3% YoY).
- Valuasi: BUY dengan TP IDR4,500
=====
by Mirae Asset Sekuritas
Komentar
Posting Komentar