google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham NIKL | Pasca Merugi Pada Tahun Lalu, Latinusa (NIKL) Genjot Efisiensi dan Utilitas Langsung ke konten utama

Saham NIKL | Pasca Merugi Pada Tahun Lalu, Latinusa (NIKL) Genjot Efisiensi dan Utilitas

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bottom line PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) alias Latinusa memerah pada tahun lalu. Produsen pelat timah tersebut menanggung rugi bersih tahun berjalan sebesar US$ 1,54 juta. Padahal, setidaknya dua tahun sebelumnya perusahaan tersebut masih meraup cuan.

Manajemen Latinusa berdalih, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menyebabkan bottom line tertekan. Kerugian kurs yang mereka tanggung tahun lalu mencapai US$ 2,28 juta. "Faktor kurs terhadap dollar AS ini di luar kendali kami," ujar Ardhiman T. A, Direktur Utama PT Pelat Timah Nusantara Tbk saat paparan publik, Selasa (26/3).

Dalam periode tiga tahun terakhir, kinerja bottom line Latinusa 2018 otomatis menjadi yang terendah. Adapun tren kinerja bottom line tersebut berbanding terbalik dengan kinerja top line pada periode yang sama. Untuk periode tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 misalnya, penjualan bersih naik 7,48% menjadi US$ 163,14 juta.

Mayoritas penjualan bersih tahun lalu dalam bentuk pelat timah gulungan atawa coil yakni senilai US$ 100,37 juta. Sisanya adalah penjualan pelat timah dalam wujud lembaran alias sheet mencapai US$ 62,75 juta.

Kalau menurut segmen pasar, industri susu menjadi kontributor penjualan tertinggi hingga 26,48% terhadap total penjualan tahun lalu. Dominasi industri susu juga terjadi pada tahun 2017 dengan dengan porsi 23,68%.

Sekadar cerita, Latinusa mengaku tahun lalu bisnis pelat timah untuk segmen makanan sempat terganggu isu produk sarden yang tidak higienis. Beruntung, perlahan isu tersebut menguap.

Sementara dari sisi klien bisnis, PT United Can menjadi pelanggan terbesar Latinusa dengan nilai belanja hingga US$ 27,42 juta atau 16,81% terhadap total penjualan bersih tahun lalu. Lalu, pada posisi kedua ada PT Indonesia Multi Colour Painting dengan nilai belanja US$ 26,19 juta atau 16,05%.

Namun sayangnya, pertumbuhan penjualan bersih Latinusa 2018 tidak cukup mampu mengompensasi kenaikan beban pokok penjualan dalam periode yang sama. Sebagai contoh tahun lalu, beban pokok penjualan mereka terungkit 9,32% year on year (yoy) menjadi US$ 154,77 juta.

Berkaca dari rapor tahun lalu, Latinusa berharap bisa memperbaiki kinerja pada tahun ini. Strateginya adalah memperbesar penjualan ke segmen pasar menengah ke atas. "Seperti produk susu kental manis dan juga di makanan," terang Ardhiman.

Alih-alih berburu pelanggan baru, tahun ini Latinusa bakal menyodorkan produk kepada para pelanggan lama. Informasi saja, lebih dari 90% penjualan perusahaan berkode saham NIKL di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut di pasar domestik.

Latinusa tentu berharap pangsa pasar tahun ini bakal kembali menguat. Masih dari catatan internal, sepanjang tahun lalu dekapan pasarnya turun tipis dari semula 62% tahun 2017 menjadi 61% tahun 2018. Lantas, sisa pangsa pasar menjadi rebutan produk impor.

Sejalan dengan penguatan pasar, tahun ini Latinusa berencana menaikkan utilitas produksi yang saat ini belum 100%. Kalau pabrik mereka beroperasi penuh, total volume produksi mencapai 160.000 ton per tahun. Agar rencana penaikan utilitas produksi mulus, Latinusa mengalokasikan dana belanja modal US$ 3,6 juta.

Sambil jalan, Latinusa ingin meningkatkan efisiensi biaya. "Kami akan melakukan perbaikan efisiensi yang berkelanjutan terutama bidang produksi," kata Ardhiman.


Sumber : KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d