google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham JSMR | Kantongi Laba Bersih Rp2,2 Triliun, Mampukah Saham JSMR Tembus Rp6.000? Langsung ke konten utama

Saham JSMR | Kantongi Laba Bersih Rp2,2 Triliun, Mampukah Saham JSMR Tembus Rp6.000?

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. diproyeksi masih menguat usai melaporkan capaian kinerja keuangan 2018.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten berkode JSMR itu ditutup stagnan pada sesi perdagangan, Senin (18/3/2019). Saham tersebut kembali mendarat di harga penutupan Rp5.325, sama dengan harga penutupan pada akhir pekan lalu.

Tetapi, laju saham JSMR tercatat berada di tren positif untuk periode berjalan 2019 dengan menguat 24,42%. Saham perseroan tol milik negara itu diperdagangkan dengan Price Earning Ratio (PER) 17,57 kali dan total kapitalisasi pasar Rp38,65 triliun.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan apabila dilihat dari sisi laba usaha, JSMR masih mencatatkan pertumbuhan 16,5% secara tahunan. Nilai laba usaha yang dibukukan naik dari Rp4,6 triliun pada 2017 menjadi Rp5,4 triliun pada 2018.

Namun, sambungnya, pencapaian itu disertai dengan peningkatan biaya keuangan 44,98% secara tahunan pada 2018. Biaya yang dikeluarkan naik dari Rp1,27 triliun pada 2017 menjadi Rp1,83 triliun pada tahun lalu.

Saat ini, Frankie menyebut pendapatan JSMR memang cenderung datar karena beban bunga yang meningkat. Selain itu, ada perubahan sistem pembayaran yang mengakibatkan trafik sedikit menurun pada 2018.

“Tetapi, efek dari perubahan sistem pembayaran yang berlangsung adalah untuk sementara dan dengan ekspansi yang sudah berlangsung, kami optimistis JSMR dapat mencatatkan performa keuangan yang lebih bagus ke depannya,” paparnya kepada Bisnis, Senin (18/3/2019).

Frankie masih merekomendasikan beli untuk saham JSMR. Target harga berada di level Rp6.000 per saham.

Secara terpisah, analis Kresna Sekuritas Andreas Kristo Saragih menilai kinerja JSMR pada 2018 sesuai ekspektasinya dan konsensus. Menurutnya, manajemen mencapai target menjaga laba bersih tetap stabil dan membuat EBITDA bertumbuh.

Secara keseluruhan, Andreas menjelaskan kenaikan beban bunga serta kerugian dari entitas usaha patungan atau Joint Venture (JV) dan asosiasi dapat diminimalisasi dengan adanya laba dari penjualan aset.

 “Laba penjualan aset tidak tahun ini saja dilakukan oleh JSMR, karena tahun lalu juga ada transaksi tersebut. Dengan mengabaikan laba penjualan aset pada 2017 dan 2018, adjusted net profit turun 19% secara tahunan,” tuturnya.

Kendati demikian, pada 2019, JSMR diprediksi kembali melakukan divestasi aset berupa penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan penjualan sebagian saham untuk mature toll road yang keseluruhan sahamnya dikuasai oleh perseroan. Pihaknya merekomendasikan hold saham JSMR dengan target harga Rp5.475.

Pada 2018, total pendapatan yang dikantongi JSMR mencapai Rp36,97 triliun atau tumbuh 5,36% dari Rp35,09 triliun pada 2017. Di sisi laba bersih, perseroan mengantongi Rp2,202 triliun pada 2018, naik 0,11% dari Rp2,200 triliun pada 2017.


Sumber : BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...