Analis Samuel Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi memandang, dampak eksekusi proyek jalan tol Krian-Legundi-bunder-Manyar (KLBM) akan pengaruhi kinerja WSBP semester-II 2019. “Perseroan juga tengah melakukan negosiasi beberapa proyek ruas tol dengan potensi total 1,8 kilometer,” kata Akhmad kepada KONTAN, Senin (4/3).Sekedar informasi saja, WSBP telah menerima pembayaran dari proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sebesar Rp 1,6 triliun pada akhir 2018. Sebelumnya, pembayaran termin KBLM sudah terealisasi sebesar Rp 665 miliar, dimana sebesar Rp 250 miliar di antaranya merupakan pembayaran turnkey.
Dengan pembayaran tersebut, WSBP dapat menutup akhir tahun 2018 dengan membukukan arus kas (cashflow) operasional positif yang signifikan sekitar Rp 1,1 triliun, dibandingkan 2017 yang minus Rp 2,4 triliun dan 2016 yang minus Rp 3 triliun.
Hanya saja, Akhmad melihat ada beberapa resiko investasi yang harus diperhatikan WSBP. Seperti pembayaran termin yang kembali tertunda, nilai gearing yang meningkat tajam, serta divestasi Waskita yang bisa saja tertunda dan berdampak negatif ke kinerja WSBP.
Kendati demikian, Akhmad masih merekomendasikan beli saham dengan harga Rp 400 per saham. Saham WSBP pada penutupan perdagangan hari ini ditutup melemah 0,52% ke level Rp 384 per saham.
Komentar
Posting Komentar