google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham TLKM | TLKM Akan Bangun 2 Data Center Tahun Ini Langsung ke konten utama

Berita Saham TLKM | TLKM Akan Bangun 2 Data Center Tahun Ini

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. akan berinvestasi untuk membangun dua pusat data (data center) pada tahun ini untuk memperkuat sistem TI, selain juga akan memperkuat infrastruktur khususnya jaringan 4G.

Direktur Keuangan Telkom Indonesia Harry M. Zen mengungkapkan, data center tersebut rencananya akan dibangun di Jatinegara dan Cikarang.

“Di Telkomsel, sekarang setelah pascaregistrasi kartu SIM, database pelanggannya lebih rapi dan detail,” imbuhnya.

Dengan demikian, emiten berkode saham TLKM tersebut bermaksud memanfaatkan peluang untuk melakukan pendekatan dan penawaran secara personalisasi terhadap pelanggannya.

Harry melanjutkan, dengan database tersebut nantinya perusahaan dapat memberikan penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketertarikan pelanggan.

Sebagai contoh, dia memaparkan, seorang pelanggan yang sering mengunjungi mal A cenderung bakal lebih banyak mendapatkan iklan lewat SMS mengenai produk yang di jual di mal tersebut. Sementara pelanggan yang lebih sering mengunjungi mal B, akan lebih banyak mendapatkan iklan produk dari mal B ketimbang dari mal A A.

“Untuk melakukan layanan personalisasi seperti itu, diperlukan sistem TI yang lebih kuat [dengan membangun data center],” kata Harry.

Adapun mengenai isu konsolidasi perusahaan telco di Indonesia, Harry menyampaian perseroan tidak berencana untuk berkonsolidasi. Beberapa pekan terakhir, santer diberitakan bahwa perusahaan telekomunikasi bakal konsolidasi untuk efektivitas bisnis.

“Untuk konsolidasi telko di dalam negeri kami tidak ada rencana,” imbuhnya.

Sementara untuk bisnis nonseluler, Harry menyampaikan bahwa perseroan juga akan memperkuat sistem TI untuk menopang bisnis Indihome yang skala bisnisnya kian membesar.

Sebagai gambaran, Harry mengungkapkan, pelanggan IndiHome selama 3 tahun sejak didirikan pada 2015 telah mencapai lebih dari 5 juta pelanggan.

“Kami tetap mengembangkan bisnis IndiHome. Jadi, kami masih membutuhkan capex untuk membangun akses dari backbone, kami masih lakukan itu,” imbuhnya


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...