Direktur Keuangan Telkom Indonesia Harry M. Zen mengungkapkan, data center tersebut rencananya akan dibangun di Jatinegara dan Cikarang.
“Di Telkomsel, sekarang setelah pascaregistrasi kartu SIM, database pelanggannya lebih rapi dan detail,” imbuhnya.
Dengan demikian, emiten berkode saham TLKM tersebut bermaksud memanfaatkan peluang untuk melakukan pendekatan dan penawaran secara personalisasi terhadap pelanggannya.
Harry melanjutkan, dengan database tersebut nantinya perusahaan dapat memberikan penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketertarikan pelanggan.
Sebagai contoh, dia memaparkan, seorang pelanggan yang sering mengunjungi mal A cenderung bakal lebih banyak mendapatkan iklan lewat SMS mengenai produk yang di jual di mal tersebut. Sementara pelanggan yang lebih sering mengunjungi mal B, akan lebih banyak mendapatkan iklan produk dari mal B ketimbang dari mal A A.
“Untuk melakukan layanan personalisasi seperti itu, diperlukan sistem TI yang lebih kuat [dengan membangun data center],” kata Harry.
Adapun mengenai isu konsolidasi perusahaan telco di Indonesia, Harry menyampaian perseroan tidak berencana untuk berkonsolidasi. Beberapa pekan terakhir, santer diberitakan bahwa perusahaan telekomunikasi bakal konsolidasi untuk efektivitas bisnis.
“Untuk konsolidasi telko di dalam negeri kami tidak ada rencana,” imbuhnya.
Sementara untuk bisnis nonseluler, Harry menyampaikan bahwa perseroan juga akan memperkuat sistem TI untuk menopang bisnis Indihome yang skala bisnisnya kian membesar.
Sebagai gambaran, Harry mengungkapkan, pelanggan IndiHome selama 3 tahun sejak didirikan pada 2015 telah mencapai lebih dari 5 juta pelanggan.
“Kami tetap mengembangkan bisnis IndiHome. Jadi, kami masih membutuhkan capex untuk membangun akses dari backbone, kami masih lakukan itu,” imbuhnya
Komentar
Posting Komentar