google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham LPPF | Sayonara Mataharimall... Langsung ke konten utama

Berita Saham LPPF | Sayonara Mataharimall...

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel milik Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) melaporkan telah menghabiskan dana senilai Rp769,77 miliar untuk berinvestasi di Mataharimall.com.

Situs Mataharimall.com diluncurkan pada 2015. Bak menanam pohon, dan menaruh asa berbuah lebat. Malang, harapan tak menjadi kenyataan.

LPPF mengalokasikan dana tersebut melalui PT Global Ecommerce Indonesia (GEI) untuk mengelola Mataharimall.com. Alasan LPPF berinvestasi pada GEI karena melihat peluang yang signifikan pada bisnis e-commerce.

Perlu diketahui juga, Global Ecommerce Indonesia adalah anggota dari grup yang sama dengan PT Multipolar Tbk. (MLPL). Dimana, MLPL merupakan pemegang saham LPPF.

Kala itu, keinginan LPPF untuk berinvestasi di Mataharimall.com, tergiur dengan proyeksi Kementerian Perindustrian pada bisnis e-commerce bakal mencapai US$20 miliar pada 2016. Setelah itu, kalangan peritel pun mulai latah memperbesar penjualan dari segmen e-commerce.

Kembali pada peritel milik Grup Lippo, dalam laporan keuangan LPPF pada 2018, perseroan berinvestasi pada instrumen ekuitas merupakan nilai investasi pada GEI sebesar Rp769,77 miliar yang merupakan 19,62% dari seluruh modal ditempatkan GEI.

"Pada 2018, sebagai akibat dari serangkaian peristiwa yang terjadi dan berdampak terhadap estimasi arus kas di masa mendatang atas investasi tersebut. Perusahaan telah  melakukan peninjauan kembali terhadap nilai  terpulihkan atas investasi di GEI," mengutip laporan keuangan 2018, Selasa (5/3/2019).

Manajemen LPPF menuliskan, peninjauan kembali ini menghasilkan pengakuan atas kerugian penurunan nilai sebesar Rp769,77 miliar yang telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian penurunan nilai itu menekan laba yang dibukukan LPPF pada 2018.

Dalam laporan keuangan LPPF pada 2018, dicatatkan laba yang dikantongi senilai Rp1,09 triliun atau turun hingga 42% dari posisi Rp1,9 triliun pada 2017. Sementara itu, LPPF mencatat penjualan kotor sebesar Rp17,9 triliun sepanjang 2018, meningkat 2,1% dari Rp17,5 triliun pada 2017.

Untuk pendapatan bersih LPPF meningkat 2,2% sepanjang 2018 menjadi Rp10,2 triliun, sementara rerata pertumbuhan penjualan per toko (SSSG) tumbuh 3,5%. Adapun laba bersih sebelum penurunan nilai investasi adalah Rp1,9 triliun, setara dengan 10,5% dari penjualan, sementara laba bersih setelah penurunan nilai investasi adalah Rp1,1 triliun.

Kini, bila mengetik pada Google www.mataharimall.com maka akan dibawa pada laman www.matahari.com.

Kini LPPF masih memiliki PT Solusi Ecommerce Global (SEG) untuk merambah bisnis e-commerce. Adapun pembelian aset tetap yang dilakukan LPPF di SEG pada 2017 senilai Rp9,54 miliar. Adapun SEG merupakan pihak terafiliasi, yang masih anggota dari MLPL.

"Pertumbuhan yang kuat dalam bisnis online kami di Matahari.com dan akan terus memperkuat solusi omni-channel  kami, bersama dengan tambahan merek  eksklusif baru untuk melayani pelanggan kami dengan lebih baik," tulis Richard Gibson, CEO dan Wakil Presiden  Direktur LPPF.



Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d