Dalam laporan keuangan tidak diaudit, manajemen JPFA melaporkan pendapatan 2018 sebesar Rp34,01 triliun. Nilai itu meningkat 14,89% yoy dari sebelumnya Rp29,6 triliun.
Beban pokok penjualan pada 2018 juga naik menuju Rp26,8 triliun dari sebelumnya Rp24,58 triliun. Namun, laba bruto masih meningkat 7,21 triliun dibandingkan Rp5,02 triliun pada 2017.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih mencapai Rp2,17 triliun pada 2018. Angka itu melonjak 132,22% yoy dari sebelumnya Rp933,17 miliar.
Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ialah Rp187 pada 2018. Adapun, pada 2017 laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp82.
Sementara itu, total liabilitas pada tahun lalu sejumlah Rp12,82 triliun, naik dari sebelumnya Rp11,29 triliun. Liabilitas jangka pendek juga meningkat menuju Rp6,9 triliun dari 2017 sebesar Rp4,77 triliun.
Total ekuitas sebesar Rp10,21 triliun, naik dari 2017 sebesar Rp8,66 triliun. Total aset JPFA pun mencapai Rp23,04 trilun pada 2018 dibandingkan sebelumnya Rp19,96 triliun.
Komentar
Posting Komentar