Adapun Sound Stage tersebut merupakan ruangan kedap suara yang dapat digunakan untuk memproduksi film perseroan maupun pihak lain yang membutuhkan.
Selain itu, untuk menangkap peluang bisnis, emiten berkode saham FILM tersebut bersama anak Studio 7 juga akan membangun Studio Sound Mixing berkelas internasional untuk insan perfilman Indonesia dan internasional,
“Dalam hal ini Perseroan dan para pengguna industri film dapat melakukannya di Studio Sound Mixing kami,” kata Direktur Utama MD Pictures Manoj Punjabi melalui keterbukaan informasi, Senin (4/3/2019).
Adapun, FILM dan Studio 7 akan mendapatkan pendapatan tambahan dari hasil usaha bersama tersebut, yaitu Sound Stage dan Studio Sound Mixing, dengan cara menyewakan atau menyediakan layanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sumber pendanaan untuk membangun fasilitas tersebut berasal dari dana IPO saham.
Sebelumnya, FILM juga menggunakan dana IPO untuk mengambil bagian saham sebesar 50% di PT The Mixx Entertainment dengan komposisi modal dasar sebesar Rp10 miliar dan modal ditempatkan sebesar Rp10 miliar. Dengan demikian, kepemilikan modal MD Pictures pada PT The Mixx Entertainment sebesar Rp5 miliar.
Adapun, per 31 Desember 2018, FILM masih memiliki sisa dana penawaran umum sebesar Rp213 miliar. Perseroan menyampaikan tujuan transaksi tersebut adalah untuk menyerap peluang bisnis dengan bermitra usaha di tingkat internasional di industri film yang terus berkembang.
“Sehingga perseroan dapat memproduksi, menerbitkan, dan mengedarkan film/video lebih banyak dan berkualitas, yang pada akhirnya dapat mencapai market share lebih besar, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” tulis Direktur MD Pictures Venkatachari Soundararajan.
Pemegang saham lainnya di PT The Mixx Entertainment adalah Xingping dari International Investment Limited asal Hong Kong, dengan kepemilikan sebesar 50%.
Komentar
Posting Komentar