google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham ADRO | KINERJA 2018: Laba Bersih ADRO Turun 13,56% Langsung ke konten utama

Berita Saham ADRO | KINERJA 2018: Laba Bersih ADRO Turun 13,56%

Bisnis.com, JAKARTA— Laba bersih yang dikantongi PT Adaro Energy Tbk. turun 13,56% secara tahunan pada 2018 di tengah pertumbuhan pendapatan yang mencapai dua digit tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan 2018, Adaro Energy mengantongi pendapatan US$3,62 miliar pada 2018. Realisasi tersebut tumbuh 11% dari US$3,25 miliar pada 2017.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik lebih tinggi secara tahunan pada 2018. Beban pokok pendapatan naik 14% dari US$2,11 miliar pada 2017 menjadi US$2,41 miliar pada 2018.

Dari situ, emiten bersandi ADRO ini mengamankan pertumbuhan laba kotor US$1,21 miliar pada 2018. Pencapaian itu naik 14% dibandingkan dengan US$1,14 miliar pada 2017.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ADRO senilai US$417,72 juta pada 2018. Jumlah itu turun 13,56% dari US$483,29 juta pada 2017.

Dalam siaran persnya, Manajemen ADRO mengklaim telah mencapai target operasional dan keuangan 2018. Perseroan menyebut telah mempertahankan kinerja keuangan di tengah tantangan pasar yang besar menuju akhir 2018.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya berhasil mencapai target dengan terus berfokus kepada keunggulan dan efisiensi operasional.

Garibaldi perusahaan mencatat pertumbuhan produksi, mempertahankan marjin yang tinggi, dan melaksanakan strategi untuk pertumbuhan jangka panjang di setiap pilar bisnis perseroan.

“Akuisisi terhadap Kestrel semakin meningkatkan portofolio produk dan membuka peluang bagi Grup Adaro,” ujar Garibaldi dalam siaran pers, Senin (4/3/2019).

Garibaldi menyatakan berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan dan semakin memperkuat komitmen terhadap negara melalui kontribusi dalam bentuk royalti, pajak, serta pemberdayaan masyarakat.

Ditambahkan bahwa skema grant match yang digunakan dalam pemberian bantuan di bawah program tanggung jawab sosial masyarakat menekankan komitmen untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab.

“Masing-masing pilar bisnis berkomitmen untuk mendukung negara,” imbuh Garibaldi.

Garibaldi menambahkan perseroan menyadari karakteristik pasar batu bara yang siklikal. Oleh karena itu, ADRO waspada terhadap tantangan yang ada di pasar dan memperhitungkan hal tersebut dalam menentukan panduan 2019.

Manajemen Adaro Energy mencatat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) operiasional naik 7% secara tahunan menjadi US$1,40 miliar. Sementara itu, marjin EBITDA operasional dipertahankan di level 39%.

Perseroan menyebut capaian itu melampaui target EBITDA operasional 2018 yang ditetapkan di kisaran US$1,1 miliar hingga US$1,3 miliar.

Di sisi lain, Adaro Energy menyumbangkan US$721 juta dalam bentuk pembayaran royalti sebesar US$378 juta dan pajak penghasilan badan sebesar US$343 juta. Adapun, laba inti naik 13% menjadi US$728 juta.

Sementara itu, ADRO mengklaim posisi keuangan tetap sehat dengan likuiditas yang melebihi US$1,2 miliar. Rasio utang bersih terhadap ekuitas dan rasio ekuitas terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir tercatat sebesar 0,10 kali dan 0,29 kali.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...