google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham SSIA : FY18 results beat forecasts Langsung ke konten utama

Analisa Saham SSIA : FY18 results beat forecasts

Surya Semesta Internusa (SSIA)
FY18 results beat forecasts

SSIA IJ / SSIA.JK | ADD - Maintained | Rp595.00 tp:Rp725.00
Aurelia BARUS +62 (21) 3006 1721,
____________________________________

■   Revenue and margins in FY18 were ahead of our forecasts. It booked a core NP of Rp33.1bn in FY18 (vs. a core net loss of Rp28.8bn in FY17).
■   We now expect a 3-year NP CAGR of 87% in FY18-21F, after cutting our FY19-20F core EPS by 5-10% due to higher opex and lower interest income.
■   Retain Add with an unchanged TP of Rp725, based on 0.85x P/BV. 


FY18 revenue was ahead, mainly due to construction revenue
SSIA booked Rp3.7tr (+12% yoy, -10% qoq) revenue in FY18, ahead of our expectations at 108% of our estimate. This was mainly driven by stronger-than-expected construction revenue of Rp2.4tr (vs. our estimate of Rp2.2tr in FY18F).


Stronger-than-expected margins in all business segments
FY18 gross profit came in at Rp980.9bn (+14%yoy, +34%qoq). Overall FY18 GPM was 26.6%, stronger than our forecast of 25%. This was again mainly driven by stronger-than-expected construction GPM of 9.9% (vs. our estimate of 9.4%) and industrial land GPM of 79% (vs. our estimate 76%).


Core NP turned positive in 4Q18 from land revenue booking
FY18 EBIT was ahead at Rp277.4bn (+18.3% yoy, +220% qoq). Strong qoq EBIT growth was due to Rp157bn land revenue booked in 4Q18. In 9M18, it had booked land revenue of only Rp5bn. This resulted in a core NP of Rp89.6bn in 4Q18 (vs. a core net loss of Rp56.4bn in 9M18). Overall, core NP in FY18 turned positive to Rp33bn (vs. core net loss of Rp28.8bn in FY17), better than our core NP estimate of Rp18bn in FY18F.


Project a 3-year core NP CAGR of 87% in FY18-21F
We lower our FY19-20F core EPS by 5.2-10% to mainly reflect our higher operating expense (opex) and lower interest income assumptions. We introduce FY21F numbers and expect core NP to grow by +129% yoy in FY21F, mainly driven by strong land revenue bookings in Subang industrial estate (IE) of Rp596bn (+204% yoy). We pencil in 55ha of land presales in FY21F. We expect Subang IE to be launched in FY20F, and forecast land presales of 50ha in FY20F.   

Add call maintained with an unchanged TP of Rp725
We maintain our Add call. Our Rp725 TP is based on 0.85x FY19F P/BV (0.5 s.d. below 10-year mean). Better-than-expected land presales and construction job wins are potential re-rating catalysts. Downside risks to our Add call are slower-than-expected land presales and construction contract awards.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d