google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ADHI, MYOR dan GGRM Langsung ke konten utama

Analisa Saham ADHI, MYOR dan GGRM

ADHI (BUY, TP: 2.000): Earnings below ours and consensus due to weak revenue recognition

ADHI mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,2 triliun di 4Q18, +85,8% QoQ, -3,4% YoY, sehingga pendapatan di 2018 tercatat sebesar Rp15,7 triliun, +3,3% YoY, dibawah estimasi ((PANS: 86,9%; Cons: 85,7%) penurunan pendapatan disebabkan oleh burn rate yang lebih rendah karena mundurnya proyek pengerjaan LRT, patut diketahui bahwa progress LRT Jabodebek baru mencapai 59% di Maret 2019. Penurunan burn rate ini tidak mampu diredam oleh pencapaian kontrak baru diatas target sebesar Rp23,6 triliun (target: Rp23,3 triliun). Laba masih tercatat positif di 4Q18, sebesar Rp309 miliar, +151,3% QoQ, -0,6% YoY, sehingga laba 2018 masih tercatat naik sebesar Rp644 miliar di 2018, +25,0% YoY, namun pencapaian laba ini masih dibawah estimasi (PANS: 80,1%; Cons: 79,6%) yang lebih disebabkan oleh: (1) lemahnya revenue recognition sehingga pendapatan tercatat hanya naik 3,3% serta (2) kenaikan beban bunga ke Rp523 miliar, +17,7%. Kami masih menargetkan BUY dengan target harga ke Rp2.000, namun akan melihat ulang kembali target harga kami didorong hasil yang kurang positif ini.

MYOR (HOLD, TP: 2.800): earnings in-line

MYOR mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,7 triliun di 4Q18, +2,7% QoQ, +3,0% YoY, sehingga pendapatan di 2018 tercatat sebesar Rp24,1 triliun, +15,6% YoY, in-line (PANS: 98,1%; Cons: 99,9%) peningkatan  pendapatan didorong oleh kontribusi positif dari segmen ekspor yang tercatat sebesar Rp11,1 triliun, +16,9% YoY, sementara domestik juga masih tercatat positif, sebesar Rp13 triliun, +14,5% YoY. Meskipun, marjin  laba kotor naik ke 26,6% di 2018 (2017: 23,9%) namun kenaikan iklan dan promosi yang naik hampir 2x lipat ke Rp2,4 triliun atau setara dengan 10,1% ke pendapatan (2017: 6,8%) mengakibatkan marjin laba berish tercatat turun di 2018 ke 7,1% (2017: 7,7%). Laba bersih tercatat sebesar ke Rp616 miliar di 4Q18, +69,2% QoQ, -7,5% YoY, sehingga laba di 2018, tercatat sebesar Rp1,7 triliun, +7,6% YoY, in-line dengan estimasi (PANS: 101,1%; Kons: 100,9%). Kami masih merekomendasikan HOLD dengan TP:2.800, didorong oleh: (1) valuasi yang relatif mahal diperdagangkan di PE 28,3x, in-line dengan sektor consumer PANS, serta 27,3% premium terhadap ICBP (2) tren penguatan Rupiah yang akan berdampak terhadap kinerja, karena kontribusi ekspor yang sebesar 46,1% terhadap total penjualan serta (3) tekanan kompetisi yang kuat khususnya di divisi kopi dan coklat.

GGRM (BUY, TP: 98.000): earnings slightly below ours and consensus

GGRM mencatatkan pendapatan sebesar Rp25,8 triliun di 4Q18, +5,0% QoQ, +18,5% YoY, sehingga pendapatan di 2018 tercatat sebesar Rp95,7 triliun, +14,9% YoY, in-line (PANS: 103,1%; Cons: 102,8%) kenaikan pendapatan ini didorong oleh tren kenaikan harga di industri tobacco, kami melihat volume akan mengalami kenaikan di 2018, karena tidak adanya kenaikan excise tax di 2019. Namun tekanan dari gross margin ke 19,5% di 2018 (2017: 21,9%) serta kenaikan beban lain-lain ke Rp122 miliar (Rp: -33 miliar) mengakibatkan laba tercatat turun, sebesar Rp2,0 triliun, -8,0% QoQ, -13,1% YoY, sehingga laba di 2018, tercatat flat, sebesar Rp7,8 triliun, +0,5% YoY, sedikit dibawah estimasi (PANS: 95,2%; Kons: 95,5%). Neraca masih tercatat kuat dengan tren penurunan net gearing, tercatat sebesar 0,34x di 2018 (2017: 0,43x). Kami masih merekomendasikan BUY untuk GGRM dengan TP: Rp98.000 (implied PE 19,9x), didorong oleh: (1) perubahan preferensi masyarakat ke segmen sigaret kretek mesin FF yang berkontribusi sekitar 90% ke total pendapatan serta (2) tidak adanya kenaikan excise tax untuk rokok yang akan meningkatkan marjin kedepannya. Saat ini GGRM masih diperdagangkan atraktif di PE 16,8x di 2019, 42,7% diskon dibandingkan HMSP.

Best Regards,
Panin Sekuritas

gambar analisa saham

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...