google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham William Hartanto | 14 Februari 2019 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham William Hartanto | 14 Februari 2019

WH Project Outlook 14 Februari 2019

IHSG ditutup menurun sebesar 7.2 poin (-0.11%) menuju level 6419.11 pada perdagangan hari Rabu 13 Februari 2019.

DI PERTENGAHAN ‘MANTUL’ ATAU ‘NYEMPLUNG’

IHSG ditutup menurun tepat pada pukul 16.00. Penurunan atau penguatan yang disengaja pada penutupan biasanya akan dikembalikan pada esok harinya. Namun kita tahu, kita masih dalam efek downgrade oleh CS.

Menariknya sudah mulai terlihat perlawanan dari JPMorgan dengan merilis Outlook Indonesia yang dinilai bullish. Hal ini berhasil menetralkan kembali kondisi pasar pada awalnya karena terlihat 2 raksasa saling bertentangan. Maka trik mudahnya tinggal melihat siapa yang porsi dananya lebih banyak di Indonesia maka idealnya pengaruh mereka lebih kuat.

Namun pada perdagangan kemarin ha tidak terduga terjadi yaitu adanya nett sell investor asing hampir mencapai nilai 1T di pasar reguler. Ini merupakan yang pertama kali sejak adanya downgrade dan seolah mengamini bahwa asing mulai keluar dari pasar modal Indonesia.

Penjualan 1 hari tentunya tidak bisa mengkonfirmasi sepenuhnya, namun in sudah menjadi alarm untuk waspada. Tetap perhatikan pergerakan asing dan jika nett sell besar-besaran berlanjut, maka hindari saham-saham blue chips.



Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini?

Secara teknikal IHSG membentuk pola harami. Jika pola ini berlokasi di bawah (dengan warna merah/hijau) maka indikasinya rebound, candlestick yang pendek juga mengindikasikan mulai terbatasnya penurunan IHSG. Namun dalam 2 hari terakhir nampak level support 6400 sedang diuji sehingga ada potensi menurun terbatas menuju 6400. Jika mampu dipertahankan sampai akhir pekan maka tren berhasil dijaga tidak patah dan IHSG bisa naik kembali.

IHSG VIEW

IHSG berpotensi bergerak menurun dalam range 6390 s/d 6455.

REKOMENDASI SAHAM

Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk trading hari ini: RALS, GIAA, JPFA, MAIN, CPIN.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...