google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham PTPP dan PGAS | PTPP & PGAS Kerja Sama Bangun Gedung Perkantoran Langsung ke konten utama

Berita Saham PTPP dan PGAS | PTPP & PGAS Kerja Sama Bangun Gedung Perkantoran

Bisnis.com, JAKARTA— PT PP (Persero) Tbk. akan bersinergi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. untuk pengembangan gedung perkantoran dengan tinggi 16 lantai di Jakarta Pusat yang diproyeksikan mulai digarap pada kuartal III/2019.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PP M. Aprindy mengatakan perseroan akan bersinergi untuk mengoptimalkan aset lahan yang dimiliki oleh Perusahaan Gas Negara (PGN). Hal itu sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman yang diteken oleh kedua belah pihak baru-baru ini.

Aprindy mengungkapkan, terdapat beberapa lahan PGN yang akan dikembangkan secara bersama. Salah satunya lahan yang berlokasi di Jakarta Pusat.

Rencananya, emiten berkode saham PTPP dan PGAS itu akan mengembangkan gedung perkantoran setinggi 16 lantai. Keduanya akan membentuk special purpose vehicle (SPV) untuk menggarap proyek tersebut.

“Setelah penandatanganan nota kesepahaman kemarin, kami lakukan kajian terlebih dahulu. Diharapkan proses konstruksi bisa dimulai pada kuartal III/2019,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/2/2019).

Dia menjelaskan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuan utama dari sinergi tersebut yakn optimalisasi aset yang dimiliki oleh perseroan pelat merah.

Saat ini, Aprindy belum membeberkan lebih lanjut berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Pasalnya, perlu dilakukan kajian kelayakan proyek dari sisi hukum, ekonomi, maupun teknis.

“Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman, PTPP dan PGAS akan membentuk tim kerja yang nantinya bersama-sama akan menganalisa kelayakan proyek dari sisi hukum, ekonomi maupun teknis,”  imbuhnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, PTPP melaporkan bahwa nota kesepahaman yang diteken merupakan acuan antara perseroan dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk melaksanakan kemitraan strategis. Keduanya akan merencanakan kerja sama pengembangan usaha dan optimalisasi lahan milik PGN di di Jakarta.

Adapun, penandatangan tersebut telah dilakukan di Kantor Pusat PGN, Selasa (19/2/2019).

Berdasarkan catatan Bisnis.com, PT Sarinah (Persero) juga menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PTPP untuk kerja sama pembangunan dan pengembangan komplek komersial dengan nilai proyek Rp1,8 triliun. Kolaborasi tersebut akan menggarap gedung di lahan seluas 1,7 hektar dengan total 41 lantai.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...