google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham JSMR | Konsorsium Jasa Marga (JSMR) Masih Kaji Perubahan Trase Tol Akses Patimban Langsung ke konten utama

Berita Saham JSMR | Konsorsium Jasa Marga (JSMR) Masih Kaji Perubahan Trase Tol Akses Patimban

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Surya Semesta Internusa Tbk. masih mengkaji perubahan trase jalan tol Akses Patimban yang ditargetkan rampung pada semester I/2019.

Mohamad Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga menjelaskan bahwa saat ini belum ada desain definitif untuk jalan tol Akses Patimban yang diprakarasai oleh perseroan. Pasalnya, terdapat perubahan trase dari skema awal yang diusulkan.

“Perubahan trase saat ini masih dikaji bersama oleh Jasa Marga dan Surya Semester Internusa,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (21/2/2019).

Agus menjelaskan bahwa terdapat sejumlah tahapan yang harus dilalui sebelum ruas jalan tol insiatif tersebut ditenderkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) atau pemerintah. Awalnya, inisiator menyampaikan usulan ruas jalan tol inisiatif ke pemerintah.

Apabila hasil evaluasi memenuhi kriteria dan syarat sebagai jalan tol, sambungnya, barulah dilakukan tender oleh BPJT. Selanjutnya, inisiator dan perusahaan lain yang minat ikut tender menyusun konsorsium sebagai peserta tender investasi dengan inisiator mendapatk hak right to match.

Sesuai ketentuan tender, nantinya konsorsium pemenang tender akan membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau perusahaan khusus. Tujuannya, untuk mengusahakan ruas jalan tol yang ditenderkan.

“Bila jadi pemenang secara ketentuan harus dibentuk joint venture [JV] yang akan mengusahakan tol dan karena usahanya di bidang jalan tol maja JV dimaksud disebut BUJT,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jasa Marga membentuk konsorsium untuk menjadi pemrakarsa jalan tol Akses Patimban. Komposisi dalam grup tersebut yakni Jasa Marga (55%), Surya Semester Internusa (25%), PT Daya Mulia Turangga (10%), dan PT Jasa Sarana (10%). Adapun, nilai investasi untuk proyek tersebut diperkirakan senilai Rp6,1 triliun.

Agus menambahkan proses kajian trase baru jalan tol Akses Patimban ditargetkan rampung dalam 3  bulan ke depan. Artinya, pengkajian yang dilakukan bersama konsorsium diharapkan rampung pada semester I/2019.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...