Bisnis.co, JAKARTA — Emiten pelayaran PT Humpuss Internmoda Transportasi Tbk. baru membeli satu unit kapal gas sincerity melalui entitas cucu usaha.
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten berkode saham HITS tersebut telah melakukan pembelian aset berupa 1 unit kapal yang dilakukan oleh entitastas usahanya, yaitu PT Hutama Trans Kontinental (HTK2).
Direktur Utama Humpuss Intermoda Transportasi Budi Haryono menyampaikan bahwa perseroan juga melepas kapal yang memiliki tonase lebih kecil. “Jadi kami melepas 2 unit kapal, kapal yang kapasitas tonasenya lebih kecil. Kita mau naik ke [tonase] yang lebih besar,” tuturnya di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Adapun kapal tersebut dibeli dari Soleil Trust Inc. pada 28 Januari 2019 seharga US$7,7 juta atau mencapai Rp108,08 miliar (dengan kurs tengan Bank Indonesia sebesar Rp14.038 per dolar).
Budi mengungkapkan, dana yang digunakan untuk membeli kapal tersebut diambil dari belanja modal yang sebelumnya dianggarkan sebesar US$62 juta. “Rencana beli 5 kapal pada tahun ini yang terdiri dari kapal tanker dan LPG. Yang baru dibeli ini kapal LPG,” imbuhnya.
Adapun capex tersebut bersumber dari penjualan kapal lama, keuntungan, cash-flow, dan dari pinjaman bank.
Sebelumnya, pekan lalu HITS telah melepas 1 unit kapal jenis tanker pengangkut minyak dan bahan kimia milik entitas anak perseroannya, PT Hutama Trans Kontinental dalam rangka peremajaan armada dan revitalisasi aset perseroan.
Selanjutnya, HITS membidik kenaikan pendapatan sekitar 20% pada tahun ini, didukung oleh perluasan bisnis perseroan secara organik.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Humpuss Intermoda Transportasi membukukan pendapatan usaha sebesar US$59,37 juta pada periode yang berakhir 30 September 2018, meningkat 16,25% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).
Kontribusi terbesar pendapatan perseroan yaitu sektor LNG sebesar 37%, oil sebesar 28%, dan petrokimia sebesar 21%. Komposisi ini menuju arah seimbang, jika dibandingkan dengan tahun lalu di mana LNG berkontribusi hingga 44%, oil 28% dan petrokimia hanya 15%.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$10,24 juta, meningkat 110,7% secara yoy.
Komentar
Posting Komentar