google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham GIAA | Garuda Indonesia Kerja Sama Pemasangan Perangkat Wi-fi dengan Inmarsat Langsung ke konten utama

Berita Saham GIAA | Garuda Indonesia Kerja Sama Pemasangan Perangkat Wi-fi dengan Inmarsat


Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) meneken kerja sama dengan perusahaan komunikasi global mobile satellite Inmarsat.

Inmarsat resmi menandatangai kontrak dengan GIAA untuk memberikan solusi broadband GX Aviation. Inmarsat bermitra dengan Mahata Aero Teknologi, Lufthansa Technik, dan Lufthansa Systems dalam menyediakan teknologi nirkabel bagi Garuda Grup.

Perjanjian untuk memasok Garuda Indonesia dengan GX Aviation sekaligus memperpanjangan kontrak Mahata selama 10 tahun dengan maskapai Citilink yang juga bagian dari Garuda Indonesia Group, untuk solusi broadband dalam penerbangan.

Direncanakan, layanan ini akan diaplikasikan pada pesawat Citilink awal bulan ini dan dijadwalkan untuk diluncurkan dengan Garuda akhir tahun ini.

Sebanyak kurang lebih 175 pesawat dalam Grup Garuda Indonesia saat ini akan dilengkapi dengan GX Aviation pada berbagai jenis pesawat seperti Airbus A320, Airbus A330, Boeing 737 dan Boeing 777.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan bahwa pada pelaksanaannya, Lufthansa Technik akan mengelola perangkat keras, teknik, desain instalasi, dan sertifikasi untuk proyek tersebut. Sementara itu, Lufthansa Systems bertanggung jawab atas platform dan integrasi perangkat lunak.

Untuk kerja sama tersebut, Ari menyebut tidak ada anggaran yang dikeluarkan. “Tidak ada biaya keluar dari GA,” tegasnya.

Pada saat ini, konektivitas menjadi salah satu kebutuhan yang penting sehingga GIAA menyambut baik kerja sama pemasangan perangkat wi-fi untuk armada Citilink.

“Sebagai maskapai Skytrax bintang-5, penting bagi kami untuk menawarkan solusi terbaik di pasar dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Inmarsat, Mahata, Lufthansa Technik, dan Lufthansa Systems pada saat peluncuran,” katanya.

Di sisi lain, Philip Balaam, Presiden Inmarsat Aviation, mengatakan bahwa Asia Pasifik telah menjadi salah satu pasar terbesar GX Aviation.

“Proyek ini telah mengalami kemajuan dengan kecepatan yang mengesankan, mulai dari bertemu Garuda dan Citilink untuk pertama kalinya hingga menandatangani Nota Kesepahaman dan kontrak akhir kami. Kami menantikan untuk melanjutkan peluncuran kami bersama mereka, bersama Mahata, Lufthansa Systems dan Lufthansa Technik, sehingga penumpang mereka [Citilink] dapat merasakan pengalaman atas kemampuan GX Aviation pada tahun ini,” ujarnya.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...