IQPlus, (06/02) - PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang 'AAA(idn)' atas penerbitan obligasi operator seluler PT XL Axiata Tbk (XL; BBB/AAA(idn)/Stable) sebesar IDR1 trilyun dan sukuk ijara sebesar IDR 1 trilyun.
Penerbitan ini adalah tahap kedua dari Program Obligasi Berkelanjutan sebesar IDR5 trilyun dan Program Sukuk Berkelanjutan sebesar IDR 5 trilyun yang dimiliki XL - di afirmasi di 'AAA(idn)' pada tanggal 7 Januari 2019 - dan telah di berikan peringat di level yang sama dengan program-program tersebut. XL akan menggunakan dana dari penerbitan ini untuk membiayai belanja modal yang terkait jaringan seperti pembelian base-station subsystem dan peralatan fibre-optic transmission.
Peringkat dari program obligasi dan suku yang dimiliki XL dan penerbitan dari program-program tersebut sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang XL di 'AAA(idn)' dikarenakan resiko gagal bayar dari surat-surat utang senior tanpa jaminan ini setara dengan XL sesuai dengan definisi peringkat dari Fitch. Peringkat juga mempertimbangkan struktur dan dokumentasi sukuk, yang termasuk tetapi tidak terbatas oleh fitur-fitur berikut:
Dukungan Induk Axiata Mendorong Peringkat: Peringkat XL di 'BBB' merefleksikan keunggulan kredit dari induknya dengan kepemilikan saham 66.4% dan berbasis di Malaysia, Axiata Group Berhad (Axiata). Penilaian kami terhadap Axiata menggabungkan ekspektasi bahwa grup akan terus mengelola kebutuhan investasi untuk mempertahankan kekuatan kreditnya, walaupun marjin melemah dikarenakannya menurut penilaian kami. Pertumbuhan EBITDA grup Axiata, investasi yang tinggi dan pengembalian kepada pemegang saham memberikan tekanan terhadap arus kas bebas perusahaan. Kami mungkin dapat mengambil tindakan pemeringkatan negatif jika hal ini tidak terjadi, yang akan mengarah pada tindakan yang terkait di level XL.
Leverage yang Lebih Tinggi: Fitch memperkirakan FFO adjusted net leverage naik di sekitar 2,5x di tahun 2019 dan 2020 (2017: 2,3x). Laju deleveraging cenderung melambat, dengan meningkatnya tekanan belanja modal dengan dilanjutkannya ekpansi, dan pertumbuhan EBITDA yang moderat. Hutang XL (termasuk hutang lease liabilities) adalah IDR15 triliun hingga akhir September 2018; pinjaman dalam US dollar terdiri dari pinjaman bank sebesar USD300 juta jatuh tempo di tahun 2019, yang telah terlindung hingga jatuh tempo, mengurangi eksposur terhadap fluktuasi valuta asing. (end)
Komentar
Posting Komentar