google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BNII | Saham BNII Meroket Seiring Kinerja Perusahaan Kinclong, Bagaimana Valuasinya? Langsung ke konten utama

Berita Saham BNII | Saham BNII Meroket Seiring Kinerja Perusahaan Kinclong, Bagaimana Valuasinya?

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Maybank IndonesiaTbk (BNII) pada perdagangan Selasa, 19 Februari 2019 ditutup meroket tajam 24,8 persen alias menyentuh batas auto rejection berakhir di level Rp322 per saham.

Saham BNII bergerakatraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 5.612 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp30,65 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham BNI Ipada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) senilai Rp5,75 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp3,19 miliar, dan Kresna Sekuritas (KS) Rp2,4 miliar.

Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan BNII masing-masing 18,76 persen, 10,41 persen, dan 7,83 persen.

Kinerja Kinclong

Kenaikan saham BNII disebabkan oleh capaian kinerjanya yang memuaskan sepanjang tahun 2018. Senin (18/02/2019), Maybank Indonesia melaporkan laba bersih setelah pajak dan Kepentingan non-pengendali (profit after tax and minority interest/PATAMI) Rp2,2 triliun sepanjang tahun lalu. Laba bersih tersebut naik 21,6 persen dibandingkan dengan laba bersih periode tahun sebelumnya.

"Pencapaian itu kami dapatkan di tengah perekonomian yang belum terlalu kondusif juga ekonomi global yang belum tumbuh seperti yang kita harapkan, namun Maybank Indonesia mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan pengendali atau PATAMI Rp2,2 triliun atau naik 21,6 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia saat konferensi pers kinerja tahun 2018, Senin (18/2/2019).

Taswin juga memaparkan pertumbuhan laba tersebut juga dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit 6,3 persen secara year on year (YoY) yang mencapai Rp133,3 triliun.

Kredit Community Financial Services (CFS) non-ritel, yang terdiri dari kredit mikro, usaha kecil dan menengah (UKM) dan business banking tumbuh 10,9 persen mencapai Rp58,3 triliun per 31 Desember 2018 dari sebelumnya Rp52,6 triliun pada 2017.

Sementara, kredit CFS ritel meningkat 3,1 persen mencapai Rp44 triliun per Desember 2018 dari sebelumnya Rp42,7 triliun pada 2017 dan perbankan global tumbuh 2,9 persen mencapai Rp31 triliun.

Undervalue

Di sisi lain, harga saham BNII juga terlihat masih cukup murah (undervalue) pada saat ini. Berdasarkan penutupan perdagangan kemarin, price earning ratio (PER) BNII berada di angka 11,66 kali, jauh di bawah rata-rata sektornya yang di angka 19,22 kali.

Kemudian jika dilihat dari data historisnya, dalam lima tahun terakhir rata-rata PER saham BNII berada di angka 13,38 kali. Jika dibandingkan dengan PER-nya saat ini, maka dapat dikatakan saham BNII masih terdiskon sekitar 12,86 persen.

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BNII pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu dengan ukuran yang sangat besar.

Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang sangat lebar, dengan tidak sedikitpun bergerak di bawah level pembukannya, serta mampu ditutup pada level tertingginya bahkan dengan menyentuh batas auto rejection.

Volume perdagangan terlihat mengalami lonjakan sangat signifikan dibandingkan dengan sehari sebelumnya, menandakan adanya akumulasi beli serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar.

Indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak naik tajam meskipun sudah mamasuki area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp350.

(KA01/AM)


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...