IQPlus, (19/02) - Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) di 'AA-(idn)'. Outlook Stabil. Pada saat yang sama, agensi telah mengafirmasi obligasi senior tanpa jaminan berdenominasi rupiah Alfamart di 'AA-(idn)'. Daftar lengkap tindakan pemeringkatan ada di akhir komentar ini.
Peringkat Alfamart mencerminkan profil bisnis mini-market yang kuat dan terbukti tangguh. Sektor mini-market telah berkembang lebih cepat daripada segmen hypermarket dan supermarket, sesuai dengan ekspektasi Fitch. Afirmasi ini didasari oleh pendekatan ekspansi perusahaan yang berhati-hati di tengah pertumbuhan konsumsi yang lebih lambat di Indonesia. Tingkat ekspansi toko yang lebih lambat akan mengurangi defisit arus kas bebas (FCF) dan mengurangi hutang tambahan yang dibutuhkan oleh Alfamart dan akan menghasilkan FFO adjusted net leverage yang cukup rendah kurang dari 2,0x selama 18-24 bulan ke depan.
Ekspansi lebih lambat; Fokus Kinerja Toko: Penambahan toko bersih Alfamart turun menjadi 202 di 2018 dari 1.111 di 2017. Perusahaan memprioritaskan perbaikan kinerja toko daripada ekspansi bisnis, yang telah mengakibatkan penutupan toko yang tidak menguntungkan dan diperkenalkannya cluster toko. Akibatnya, produktivitas toko, diukur dengan pertumbuhan pendapatan harian rata-rata campuran per toko, meningkat menjadi 7,2% pada akhir September 2018 (akhir-2017: 5,7%). Kami memperkirakan pertumbuhan same-store sales growth (SSSG) Alfamart di 5,5% pada tahun 2018 (2017: 1,5%). Fitch memprediksi Alfamart dan Midi untuk memiliki penambahan toko bersih sekitar 300 dan 100 selama 18-24 bulan ke depan dengan pertumbuhan produktivitas positif.
Profitabilitas Stabil: Fitch memperkirakan marjin EBITDA Alfamart akan tetap stabil di sekitar 6,0% selama 18-24 bulan ke depan didukung oleh margin laba kotor dan biaya operasional yang stabil. Pendapatan fee Alfamart, yang merupakan bagian dari EBITDA-nya, meningkat hampir 60% pada tahun 2018 (0,6% dari pendapatan) dan memberikan dorongan positif bagi keseluruhan EBITDA. Fitch percaya pendapatan fee akan terus tumbuh sebesar dua digit selama 18-24 bulan ke depan karena pelanggan semakin menggunakan layanan Alfamart untuk melakukan pembayaran utilitas dan transaksi uang elektronik.
Profil Bisnis yang Kokoh: Bisnis mini-market Alfamart memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan format ritel modern yang lebih besar seperti supermarket dan hipermarket. Penjualan pasar mini tumbuh sekitar 8% di 2018 meskipun pertumbuhan konsumsi melambat dan sektor ritel stagnan di Indonesia. Sebaliknya, penjualan hypermarket dan supermarket menyusut sekitar 4%. Konsumen Indonesia lebih suka berbelanja di pasar mini karena mereka lebih suka membeli bahan makanan dalam jumlah kecil untuk kebutuhan jangka pendek (biasanya harian atau mingguan), daripada melakukan pembelian grosir dalam jumlah besar. (end)
Komentar
Posting Komentar