Berdasarkan keterbukaan informasi BEI yang dikutip pada Kamis (7/2/2019), Corporate Secretary Alkindo Naratama Kuswara menjelaskan, perseroan memiliki segmen usaha baru yakni segmen kertas setelah mengakuisisi EPI. Dengan demikian, perseroan akan memiliki 4 segmen yang dikonsolidasi yakni segmen kertas konversi, kertas, kimia, dan polimer.
Segmen kimia merupakan segmen bisnis entitas anak PT Swisstex Naratama Indonesia (SNI). Adapun, segmen polimer merupakan segmen bisnis entitas anak lainnya yakni PT Alfa Polimer Indonesia (API).
Kuswara mengatakan, tambahan secara konsolidasi dari EPI bakal turut mendorong penjualan yang ditargetkan tumbuh 15% pada tahun ini. Di samping itu, laba juga diproyeksi masih tumbuh dua digit.
"Laba 2018 masih audit. Proyeksi kami [laba] bisa mendapat double pada 2019," katanya pada Kamis (7/2/2019).
ALDO menyiapkan sejumlah rencana penambahan kapasitas setelah mengakuisisi EPI. Kuswara mengatakan, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp25 miliar-Rp35 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi pada lini bisnis eksisting maupun lini bisnis baru pada tahun ini.
Dari belanja modal tersebut, sekitar Rp15 miliar - Rp20 miliar dialokasikan untk EPI. Belanja modal untuk pembelian mesin sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dari semula 60.000 ton menjadi 65.000 ton per tahun. Dalam jangka panjang, perseroan juga berencana memasang mesin kedua untuk EPI.
"Untuk ALDO lebih ke penggantian dan maintencance. Penambahan kapasitas tidak besar," katanya.
Komentar
Posting Komentar