google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham AALI | Pendapatan AALI Tumbuh 10,28% pada 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham AALI | Pendapatan AALI Tumbuh 10,28% pada 2018

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) membukukan pendapatan Rp19,08 triliun pada 2018, meningkat 10,28% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp17,30 triliun.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa, (26/2/2018), manajemen AALI menyebutkan pendapatan per Desember 2018 mencapai Rp19,08 triliun. Nilai itu meningkat 10,28% yoy dari 2017 sebesar Rp17,30 triliun.

Perinciannya, pendapatan dari segmen minyak sawit mentah dan turunannya senilai Rp16,76 triliun, inti sawit dan turunannya Rp2,11 triliun, dan pemasukan lain Rp206,67 miliar. Dibandingkan 2017, pendapatan dari masing-masing sektor ialah Rp14,47 triliun, Rp2,77 triliun, dan Rp65,45 miliar.

Secara geografis, pendapatan bersih paling banyak berasal dari Sulawesi senilai Rp10,24 triliun, selanjutnya Kalimantan Rp9,47 triliun, dan Sumatera Rp8,02 triliun. Total pendapatan Rp27,73 triliun kemudian terkena eliminasi Rp8,65 triliun, sehingga hanya mencapai Rp19,08 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan per Desember 20018 meningkat menuju Rp15,54 triliun dari sebelumnya Rp13,16 triliun. Laba bruto perusahaan pun menurun menjadi Rp3,54 triliun dari 2017 sebesar Rp4,14 triliun.

Laba yang dapat distribusikan kepada pemilik perusahaan atau laba bersih mencapai Rp1,44 triliun. Nilai itu terkoreksi 26,93% yoy dari periode 2017 sebesar Rp1,97 triliun.

Pada 2018, AALI menggelontorkan investasi Rp1,68 triliun, turun dari sebelumnya Rp1,75 triliun. Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode sejumlah Rp49,08 miliar, berkurang dari 2017 sebesar Rp262,29 miliar.

Liabilitas pada 2018 bertambah menjadi Rp7,38 triliun dari akhir 2017 senilai Rp6,41 triliun. Liabilitas jangka pendek juga meningkat menuju Rp3,07 triliun dari sebelumnya Rp2,31 triliun.

Ekuitas AALI pada 2018 naik menjadi Rp19,47 triliun dari akhir tahun 2017 senilai Rp18,71 triliun. Total aset perseroan pun meningkat menuju Rp26,85 triliun dari sebelumnya Rp25,12 triliun.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...