google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham TOWR | 15 Februari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham TOWR | 15 Februari 2019

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Towering Sky High

Background. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) was established in June 2008 with a primary focus to invest in operating companies that specialize in owning and operating telecommunication towers for wireless operators. TOWR’s activities are conducted through its subsidiary, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Protelindo which was established in 2003 has become the largest-independent owner and operator of towers for wireless operators in Indonesia. Protelindo currently owns and operates more than 17,400 towers in Indonesia.

Continuous Strong Demand for Data Services will Propel Collocation/BTS Points Demand from Operators. Smartphone penetration in Indonesia continue to increase as it has reached 81% in 2018F according to data from WCIS (World Cellular Information Service). This condition eventually leads to a data consumption surge which WCIS expects to reach 19,497 PB (Petabyte) in 2021F, growing by 227.3% from 5,957 PB in 2018F. Driven by this condition, TOWR revealed that the telco industry will need around 10,000 points of collocation/BTS in 2019 as telco operators continue their aggressive data expansion. TOWR management is optimistic that TOWR will be able to add another 3,000 collocation/BTS within this year.

Strong Balance Sheet to Support Organic and Inorganic Growth. TOWR currently own solid balance sheet with the lowest financing costs in the industry. TOWR’s Net Debt/LQA (Last Quarter Annualized) EBITDA in 3Q2018 has reached 1.8x which is lower than industrial average at 3.8x. TOWR also obtained Global Investment Grade ratings from all 3 international rating agencies (Moody’s, Fitch and S&P). TOWR’s strong position eventually will support a combination of organic and inorganic growth opportunity in the midst of strong demand for data services.

Fiber Optics could Complement Tower Business. In-line with the increasing demand for data services, demand for fiber optic connections also grows rapidly as investment in fiber optics as of December 2018 has reached 9,400 km. Currently TOWR has on hand orders for long term fiber lease for approximately 13,600 km for tower fiberisation.

Valuation. On the back of TOWR’s strong balance sheet position to support both organic and inorganic growth opportunity, we recommend overweight in TOWR. We derived our TP at IDR 1,055 as we use EV/EBITDA Band methodology based on 5 year historical data. We apply -1SD for the TP which is equal to 8.9x of 2019 EV/EBITDA.

Best Regards,
Teuku Hendry Andrean
Research Manager
PT Shinhan Sekuritas Indonesia


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Jenis-Jenis Saham Menurut Para Ahli

Jenis Saham Jenis-jenis Saham PT menurut para ahli pada dasarnya hanya ada dua, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham berbeda dengan obligasi walaupun sama-sama digunakan sebagai alat investasi . Saham adalah semacam bukti kepemilikan andil dalam sebuah perusahaan seperti contoh yang dijelaskan pada makalah saham sebelumnya . Ketika sebuah perusahaan pertama kali didirikan, satu-satunya pemegang saham adalah pendiri dan investor awal. Misalnya, jika startup memiliki dua pendiri dan satu investor, masing-masing dapat memiliki sepertiga saham perusahaan. Ketika perusahaan tumbuh dan membutuhkan lebih banyak modal untuk berekspansi, ia dapat menerbitkan lebih banyak sahamnya kepada investor lain, sehingga pendiri awal dapat berakhir dengan persentase saham yang jauh lebih rendah daripada yang mereka mulai. Selama tahap ini, perusahaan dan sahamnya dianggap pribadi. Dalam kebanyakan kasus, saham pribadi tidak mudah ditukar, dan jumlah pemegang

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d