google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham SRIL | 7 Februari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham SRIL | 7 Februari 2019

SRIL: Steady balanced growth

SRIL merupakan perusahaan tekstil dengan vertical integration untuk produk midstream tekstil dengan lokasi pabrik terpusat di Jawa Tengah. Penjualan SRIL terus tumbuh setiap tahun dengan CAGR 2013 – 2017 sebesar 13,9%, dimana per 9M18 SRIL mencatatkan penjualan sebesar USD764 juta (+33,4% YoY) dengan proporsi berimbang antara domestik dan ekspor (46,9% vs 53,1%). Disisi lain, SRIL mampu mempertahankan stabilitas dari tingkat profitabilitasnya dimana net profit margin konsisten dikisaran 8% - 9% sejak 2014 dengan CAGR 2013 – 2017 sebesar 21,3%, dimana per 9M18 laba bersih SRIL tercatat sebesar USD70 juta (+49,2% YoY). Tingkat hutang SRIL sedikit lebih tinggi dibanding peers namun masih dapat terjustifikasi oleh tingkat pertumbuhan dimana per 9M18, net gearing SRIL berada pada level 1,1x (rerata peers 0,9x). Kami memandang kinerja SRIL masih akan prospektif kedepan didorong oleh: 1) konsistensi peningkatan kapasitas, 2) vertical integration dan diversifikasi client yang solid 3) potensi kenaikan ekspor ke Amerika Serikat atas dampak perang dagang, dan 4) profitabilitas yang stabil dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Saat ini SRIL diperdagangkan dengan trailing PE 12M EPS 5,3x, 158% discount lebih murah dibanding rata-rata sektor di level 13,8x.

Perusahaan tekstil yang terintegrasi vertikal. SRIL merupakan perusahaan tekstil dengan vertical integration produk midstream tekstil dimulai dari produksi yarn hingga pakaian jadi dengan lokasi pabrik di Surakarta dan Semarang. SRIL memiliki 4 segmen operasi yaitu: 1) Spinning (kontribusi 44,9% ke total pendapatan), 2) Weaving (7,2%), 3) Finishing (24,2%), dan 4) Garment (23,7%). Vertical integration dan pabrik yang terkonsentrasi di Jawa Tengah memberikan SRIL keunggulan kompetitif atas waktu produksi dan biaya.

Kapasitas produksi konsisten meningkat. Kapasitas spinning di 9M18 sebesar 1,1 juta bales per tahun, meningkat 446 ribu dibanding 2017 dimana sebagian dari kenaikan kapasitas ini berasal dari akuisisi PT Bitratex Industries (BI) dan PT Primayudha Mandirijaya (PM). Kapasitas weaving dan finishing sebesar 180 juta meter per tahun dan 240 juta yards per tahun. Sedangkan untuk kapasitas garment adalah 30 juta potong pakaian per tahun atau meningkat 3 juta potong per tahun. Walaupun kapasitas produksi meningkat, SRIL mampu untuk memulihkan kembali tingkat utilisasinya dimana di 9M18, tingkat utilisasi segmen spinning (92%), weaving (86%), finishing (82%), dan garment (95%) mengalami recovery. Penambahan kapasitas masih akan dilakukan di 2019 khususnya untuk segmen finishing. Manajemen telah menganggarkan belanja modal sebesar USD40 juta yang berasal dari kas internal, sehingga kami melihat tidak akan ada peningkatan net gearing yang signifikan.

Pertumbuhan diatas rata-rata peers. Secara historis, penjualan SRIL terus tumbuh setiap tahun dengan CAGR 2013 – 2017 sebesar 13,9% (peers: 3,7%), dengan laba bersih juga tercatat positif dengan CAGR 2013 – 2017 sebesar 21,3% (peers: 5,9%). Di 9M18 penjualan tercatat sebesar USD764 juta (+33,4% YoY) dengan proporsi berimbang antara domestik dan ekspor (46,9% vs 53,1%), dengan tujuan ekspor terbesar adalah Asia (proporsi: 76,2% dari penjualan ekspor di 9M18) dimana per 9M18 penjualan ekspor ke Asia tercatat sebesar USD309 juta (+67,2% YoY). Di 2019, SRIL menargetkan penjualan ekspor naik pada kisaran 58% - 60% didorong oleh terbukanya peluang ekspor yang lebih besar ke Amerika Serikat (proporsi: 6,1% dari total penjualan ekspor di 9M18) yang terkena dampak perang dagang dengan China dimana saat ini Amerika Serikat merupakan negara ketiga terbesar importir tekstil dunia (USD28 miliar di 2017). Patut diketahui, bahwa dengan komposisi 40% biaya adalah non-IDR, maka penguatan USD akan berdampak positif terhadap profitabilitas.

Outlook positif dengan valuasi murah. Kami melihat kinerja SRIL masih akan prospektif kedepan didorong oleh: 1) konsistensi peningkatan kapasitas, 2) vertical integration dan diversifikasi client yang solid 3) potensi kenaikan ekspor ke Amerika Serikat atas dampak perang dagang, dan 4) profitabilitas yang stabil dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Saat ini SRIL diperdagangkan dengan trailing PE 12M EPS 5,3x, 158% discount lebih murah dibanding rata-rata sektor di level 13,8x.

Best Regards,
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Jenis-Jenis Saham Menurut Para Ahli

Jenis Saham Jenis-jenis Saham PT menurut para ahli pada dasarnya hanya ada dua, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham berbeda dengan obligasi walaupun sama-sama digunakan sebagai alat investasi . Saham adalah semacam bukti kepemilikan andil dalam sebuah perusahaan seperti contoh yang dijelaskan pada makalah saham sebelumnya . Ketika sebuah perusahaan pertama kali didirikan, satu-satunya pemegang saham adalah pendiri dan investor awal. Misalnya, jika startup memiliki dua pendiri dan satu investor, masing-masing dapat memiliki sepertiga saham perusahaan. Ketika perusahaan tumbuh dan membutuhkan lebih banyak modal untuk berekspansi, ia dapat menerbitkan lebih banyak sahamnya kepada investor lain, sehingga pendiri awal dapat berakhir dengan persentase saham yang jauh lebih rendah daripada yang mereka mulai. Selama tahap ini, perusahaan dan sahamnya dianggap pribadi. Dalam kebanyakan kasus, saham pribadi tidak mudah ditukar, dan jumlah pemegang

Rekomendasi Saham ERAA, PTBA, INCO dan ENRG oleh NH Korindo Sekuritas | 26 Oktober 2023

NH Korindo Sekuritas 26 Oktober 2023 IHSG KONSOLIDASI – SIDEWAYS / BEARISH Uji Resistance MA10 & MA20. POtensi konsolidasi berlanjut , balik ke Support level previous Low. Support : 6825-6800 / 6780-6745. Resistance : 6870-6890 / 6925-6950 / 7000-7050. ADVISE : WAIT & SEE ; Buy on Weakness Saham ERAA Break pattern channel – downtrend. Tembus Resistance MA10 & MA20. Advise Buy. Entry Level: 438-432 Average Up > 440-450 Target: 460 / 472 / 482 Stoploss: 418 Saham PTBA Uji Support dari level previous Low. RSI positive divergence. Uji Resistance MA10 & MA20. Advise Buy on Break. Entry Level: 2720-2730 Average Up >2780 Target: 2810-2850 / 3000. Stoploss: 2630 Saham INCO MA10 & MA20 sudah goldencross namun harga perlu mantap di atas kedua resistance tsb. Serta Uji Resistance MA50. Advise Speculative Buy. Entry Level: 5525 Average Up >5625. Target : 5800-5900 / 6000 / 6300 Stoploss: 5475. Saham ENRG Uji Support minor dari level previous Low. RSI positive divergen