google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BNLI | 27 Februari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BNLI | 27 Februari 2019

Bank Permata (BNLI IJ): StanChart Signals Sale In Permata
(Alvin Baramuli, Henry Wibowo - RHB Sekuritas) 

Report Link: 
https://research.rhbtradesmart.com/attachments/49/rhb-report-ind_bank-permata_company-update_20190227_rhb-75580529015261695c75d3833fb51.pdf

Maintain BUY with TP IDR1,400, 38% upside, implying 1.7x P/BV towards 2019F BVPS. StanChart signals a potential to sell c.45% ownership in Bank Permata, that is considered "non-core", as part of its plan to free capital and boost profitability to investors. This is in line with our thesis that Permata’s majority shareholders may be open to the possibility of divesting their investment. We believe that the most likely potential buyers could either be a Japanese bank or SOE bank with M&A valuation likely around 1.5-2x P/BV. 

Is Astra selling too? They might be open to the possibility, especially post its decision to buy back 25% stake of Astra Sedaya Finance (ASF) from Permata in 2018 and we view Astra as having more synergy with its multifinance subsidiaries than Permata to support its auto business. 

Buyers likely to be Japanese or SOE. Two of the recent notable M&As in Indonesia came from Japanese banks ie SMBC-BTPN and MUFG-Danamon, with Mizuho as the only other Japanese banks operating in Indonesia, which has not purchased a local bank. Mizuho was also been looking to purchase a local bank ie ANZ’s stake in Panin in 2013-2015 but was subsequently cancelled according news report. With Panin having similar characteristics as Permata this would make it an ideal candidate for Mizuho. Furthermore, SOE banks such as Bank Mandiri said that it is looking for a mid-sized bank with a focus in SME and to grow its funding base. Mandiri has also said it has excess capital (c.IDR30-35trn) to finance M&A, without the need for external funding. 

Valuation remains key, likely to be 1.5-2x P/BV. Valuation of the recent M&A transactions in Indonesia banking sector range from 1.4x-3x P/BV, with the most notable mid-sized transactions such as MUFG-BDMN (2-2.3x P/BV) and SMBC-BTPN (1.4-1.5x P/BV) with ROEs 11-12%. We think that Permata’s valuation could range between 1.5-2x P/BV – still reasonable despite its lower ROE (4%) due to its decent size (FY18 total assets: IDR153trn), funding franchise (retail, SME) that is backed by the Astra ecosystem (10-15% of total funding), and lack of availability of other mid-sized banks (Top 10).


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...